Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menanggapi keinginan Presiden Prabowo Subianto membentuk koalisi. Paloh menyebut usulan itu masih perlu dikaji.
"Satu lemparan usulan yang perlu untuk dikaji ya, saya pikir itu amat memungkinkan," kata Paloh menjawab pertanyaan wartawan setelah menghadiri HUT Partai Gerindra di SICC, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).
Ditanya lebih lanjut pandangannya tentang usulan itu, Paloh menjawab diplomatis. Namun dia melempar pertanyaan tentang berapa lama waktu dari arti 'permanen' yang dimaksud Ketua Umum Partai Gerindra itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paloh mengaku perihal itu akan dibahas dalam tim khusus di partainya untuk dikaji lebih lanjut.
"Kita akan bawa kepada tim khusus untuk melakukan pengkajian yang terbaik. Tetapi pada dasarnya itu hal-hal yang baik itu," ucap Paloh.
"Kalau bisa permanen baik, tapi permanen sampai berapa waktu, kan pasti ada batas waktu ya. Apakah dua kali pemilu? Tiga kali pemilu? Empat kali pemilu? Lima kali pemilu dan sebagainya ya," tuturnya.
Sebelumnya, Ketum PKB sekaligus Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menghadiri acara tersebut. Cak Imin mengatakan Prabowo menawarkan koalisi permanen di hadapan elite parpol koalisi.
"Intinya, memperkuat koalisi. Kita, Pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak Prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama pemerintahan," kata Cak Imin.
PKB, kata Cak Imin, menyambut baik tawaran itu. Menurutnya, ide Prabowo tersebut memperkuat percepatan pembangunan.
"Dan tentu PKB menyambut baik koalisi permanen. Menjadi perkuatan dari percepatan pembangunan," ujarnya.
(ond/idh)