.webp)
Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung mengungkap apa yang menjadi target kerja dalam 100 hari awal, saat ia dilantik sebagai Gubernur pada 20 Februari 2025 mendatang.
"Di breakdown dari apa yang saya janjikan ketika kampanye kemarin. Diantaranya pembenahan Kartu Jakarta Pintar dan Jakarta Sehat, lalu menebus seluruh ijazah yang tidak terambil baik itu SD, SMP, SMA, lalu memasang CCTV serta membuka taman publik selama 24 jam, dan masih banyak lagi," ujar Pramono di program Blak-blakan detikcom (14/2/2025).
Untuk memuluskan pencapaian target tersebut, Pramono akan menunjuk 7 Stafsus (Staf Khusus) dari berbagai bidang dan disiplin ilmu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah di Jakarta itu sangat banyak, saya tentu sangat membutuhkan bantuan dari ahlinya. Stafsus ini mereka yang akan membantu back door-nya Gubernur, membantu memecahkan persoalan itu. Disamping itu saya akan memberdayakan ASN secara penuh, dan saya punya keyakinan ASN akan membantu saya dengan maksimal, terutama tanggung jawab lapangan, tanggung jawab birokrasi, dan tanggung jawab operasional," kata Pramono.
Pramono juga menerangkan bagaimana cara dirinya nanti menanggulangi permasalahan banjir di Jakarta. Pramono mengaku sudah berdiskusi dengan para ahli banjir, untuk mempercepat penanganan jika banjir terjadi.
"Ini pembelajaran bagi saya 3 hari kemarin saat imlek, hujan sangat deras dan kiriman dari bogor maka terjadilah banjir cukup lama. Problemnya adalah sungai-sungai utama ada 13 di Jakarta itu tidak dikeruk secara rutin, proses pengerukan itu sangat membantu supaya air cepat turun ke bawah ke laut. Untuk di utara tetap harus bikin tanggul," jelas Pramono.
"Blueprint mengenai banjir yang sudah ada dan baik, seperti normalisasi air akan saya lanjutkan, membuat resapan juga akan dilanjutkan dengan lokasi yang tepat. Sebenarnya blueprint banjir Jakarta sudah ada sejak zaman Belanda, dan kurang lebih tidak jauh berbeda dengan sekarang," lanjut Pramono.
Ingin tahu selengkapnya? Saksikan program Blak-blakan bersama Gubernur Jakarta Terpilih Pramono Anung, hanya di detikcom.
(ppy/ppy)
