Akses jalan jembatan penyeberangan orang (JPO) di kolong flyover Kalibata, Rawajati, Jakarta Selatan, ditutup karena sering terjadi tawuran di lokasi tersebut. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi buka suara soal hal itu.
"Nanti kami akan berkoordinasi dulu ya dengan Wali Kota, dengan pengamanan di situ, juga dengan Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan serta Satpol PP. Kami cek-cek," kata Teguh kepada wartawan di kantor Wali Kota Jakarta Timur, Kamis (13/2/2025).
Pemprov Jakarta juga akan mencarikan solusi terbaik terkait pengamanan di sekitar JPO. Teguh juga akan mengkaji jika JPO tersebut kembali dibuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling tidak apa yang akan kami lakukan adalah yang terbaik, tapi juga dilihat semata-mata itu suatu kebijakan yang sifatnya reaktif, kami juga harus mengkajinya kalau itu dibuka. Nanti kita lihat," lanjutnya.
Dia pun menyoroti soal seringnya terjadi tawuran di Ibu Kota. Sebab, menurutnya, saat ini terjadi tawuran di lingkungan masyarakat bukan hanya karena masalah sosial, tapi juga hanya untuk konten media sosial.
"Kami akan cek lebih lanjut terkait masalah tawuran. Kemarin juga kami sempat membahas beberapa tawuran yang ada di wilayah DKI Jakarta mungkin bukan hanya di Kalibata, betul-betul apakah itu tawuran yang sesuatu yang alami karena suatu masalah-masalah tertentu, ataukah tawuran juga karena masalah konten," ujarnya.
Beberapa waktu lalu pun dia mengatakan sudah bertemu dengan beberapa platform media sosial untuk membicarakan masalah tersebut.
"Kami sempat bicarakan juga di beberapa kali pertemuan, termasuk kami kemarin juga bicara dengan misalnya TikTok, kami juga akan undang Instagram atau platform yang lain, termasuk juga pastinya kami sangat berharap juga nanti dengan komunikasi terkait tawuran," imbuhnya.
Diketahui, akses jalan jembatan penyeberangan orang (JPO) di kolong flyover Kalibata, Rawajati, Jakarta Selatan, masih ditutup. Warga, anak sekolah, hingga pedagang mengeluhkan penutupan JPO itu.
Banyak warga yang merasa kesulitan untuk menyeberang dan mengeluh karena flyover itu tak disertai trotoar. Akhirnya beberapa warga nekat memanjat pagar besi JPO tersebut.
Keresahan ini disampaikan salah satu warga bernama Narsim (41). Diketahui, banyak warga mengklaim penutupan ini karena kerap terjadi tawuran.
"Ha-ha-ha, kayak di acara TV itu apa dulu? Benteng Takeshi. Kalau ini Benteng Kalibata. Ya gitulah, lewat sini jadi harus manjat, ditutup juga sama saja pada manjat," kata Narsim saat ditemui di lokasi, Jumat (7/2).
"Mau lewat atas flyover, nggak ada trotoarnya. Jadi saingan sama mobil motor kan," tambahnya.
Lihat juga Video 'Viral Warga Keluhkan Kondisi JPO Depok Penuh Kotoran Hewan-Sampah':
(idn/idn)