.webp)
Perseteruan antara Marno, seorang tukang sayur keliling asal Magetan, dan Bitner Sianturi, warga Desa Pesu, Kecamatan Maospati, berujung damai. Marno pun melakukan sujud syukur setelah gugatan Rp 540 juta dicabut oleh pemilik warung sayur, Bitner.
Dilansir detikJatim, Marno, yang selama ini hanya mencari nafkah dengan berjualan sayur keliling, merasa bersyukur atas keputusan pengadilan. Suasana haru pun menyelimuti Pengadilan Negeri Magetan setelah hakim memutuskan bahwa kasus tersebut diselesaikan secara damai.
Begitu sidang usai, Marno dan rekannya, Wiyono, langsung sujud syukur di depan ruang sidang. "Terima kasih ya Allah," ujar Marno dengan penuh haru, Rabu (13/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku lega atas keputusan pengadilan dan siap kembali berjualan seperti biasa. "Terima kasih, alhamdulillah plong (lega)," imbuh Marno.
Adapun dalam sidang ini, Bitner menggugat Marno dan empat orang lainnya. Empat orang lainnya yang turut digugat adalah Kepala Desa Pesu, Gondo, serta dua perangkat desa, Mulyono dan Yuni Setiawan. Satu orang lagi yang digugat adalah Wiyono, rekan penjual sayur Marno di Desa Pesu.
Namun akhirnya Bitner mau mencabut gugatannya. Masalah ini berujung damai.
"Alhamdulillah, Pengadilan Negeri Magetan berhasil mendamaikan para pihak yang beperkara, Pak Bitner dan lima tergugat," ujar juru bicara Pengadilan Negeri Kabupaten Magetan, Dedy Alparesi, kepada wartawan seusai sidang, Rabu (12/2/2025).
Baca berita selengkapnya di sini.
(rdp/idh)
