.webp)
Pemerintah mulai menggelar cek kesehatan gratis hari ini. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan warga yang ketahuan mengidap penyakit berat akan dirujuk ke rumah sakit.
"Di negara kita kan punya sistem JKN BJPS kalau nanti dari hasil pemeriksaan ini ada yang perlu ditindaklanjuti. Kalau misalnya masih dalam lingkup puskesmas akan ditangani puskesmas kalau dia masih ringan," kata Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes Azhar Jaya di Puskesmas Beji, Depok, Senin (10/2/2025).
Dia mengatakan warga yang ketahuan mengidap penyakit berat akan dirujuk ke rumah sakit. Contoh penyakit yang bakal dirujuk ke RS ialah kanker.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau ternyata ditemukan gejala yang berat misalnya ternyata ditemukan kanker, maka akan dirujuk ke Rumah Sakit. Jadi tindak lanjutnya sudah dipikirkan sama pemerintah," ucapnya.
Azhar mengatakan pendaftaran cek kesehatan gratis dapat dilakukan dengan mudah. Dia mengatakan warga dapat mendaftar lewat aplikasi SATUSEHAT maupun offline dengan menunjukkan e-KTP.
"(Alur pendaftarannya) masyarakat bisa mendaftar melalui aplikasi SATUSEHAT. Namun kalau ada gangguan maka bisa mendaftar secara offline di puskesmas yang terdekat sesuai dengan domisili atau rujukan puskesmasnya," jelasnya.
Diketahui, program cek kesehatan gratis dimulai serentak Indonesia hari ini. Program cek kesehatan ini dapat diikuti seluruh warga.
Namun, anak usia sekolah dari 7 hingga 17 tahun baru mengikuti cek kesehatan gratis saat ajaran baru Juli 2025. Program ini ditargetkan diikuti 280 juta penerima dengan total anggaran Rp 4,7 triliun.
Bagi yang berulang tahun, cek kesehatan bisa dilakukan mulai dari tanggal ulang tahunnya hingga sebulan berikutnya. Sementara, khusus untuk yang berulang tahun pada Januari, Februari, Maret, diperbolehkan melakukan cek kesehatan gratis hingga April 2025. Sebab, program ini baru berjalan pada pertengahan Februari.
Simak Video 'Walkot Tangsel Harap Cek Kesehatan Bisa Tingkatkan Angka Harapan Hidup':
