Gubernur Jabar Terpilih-Kapolres Bogor Bahas 'Jalur Neraka' Parung Panjang

Gubernur Jabar Terpilih-Kapolres Bogor Bahas 'Jalur Neraka' Parung Panjang

Wildan Noviansah - detikNews
Minggu, 09 Feb 2025 11:38 WIB
Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi melakukan pertemuan dengan Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro. (dok istimewa)
Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih Dedi Mulyadi bersama Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro membahas terkait jalur Parung Panjang yang kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Dedi Mulyadi mengatakan Parung Panjang tersebut sebagai 'jalur neraka'.

Pertemuan di antara mereka diunggah dalam akun YouTube milik Dedi Mulyadi seperti dilihat detikcom, Minggu (9/2). Hadir Wakil Bupati Bogor terpilih Ade Jaro dalam pertemuan yang dilakukan tersebut.

AKBP Rio menjelaskan terkait persoalan yang ada di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, mulai median jalan rusak, konstruksi jalan hingga penerangan yang kurang memadai. Rio mengungkap selama dia menjabat kurang lebih 100 orang menjadi korban dalam kecelakaan lalu lintas di Parung Panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mohon bantuan kepada Pak Gub untuk masalah Parung Panjang. Selama kami menjadi Kapolres Bogor selama 1 tahun 8 bulan itu kasus kecelakaan yang diakibatkan baik itu lalainya si pengemudi, baik itu kontur jalan yang kurang memadai, Jalan rusak dan sebagainya itu menimbulkan korban jiwa yang sangat banyak," kata AKBP Rio.

"Parung Panjang itu adalah jalan untuk kepentingan penambang. Selama ini penambang menggunakan jalan warga. Menggunakan jalan provinsi. Sudah berapa korban di situ, Pak?" tanya Dedi Mulyadi.

ADVERTISEMENT

"Selama kami di sini sudah hampir 100 lebih, Pak Gub," jawab Rio.

"Nah, kecelakaannya sampai meninggal 100 itu gimana, Pak?," tanya Dedi Mulyadi kembali.

"Jadi kurang lebih 2 tahun data kami itu karena kontur jalan, jumlah muatan, kemudian jalan rusak, penerangan jalan umum yang kurang memadai, dan sempitnya jalan. Di luar dari penyakit-penyakit lain seperti ISPA. Nah itu kami butuh bantuan dari pemerintah," jelas AKBP Rio.

Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi melakukan pertemuan dengan Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro. (dok istimewa)Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi melakukan pertemuan dengan Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro. (dok. Istimewa)

Dalam pertemuan tersebut, dibahas juga terkait persoalan tidak sinerginya aturan antara Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang terkait proses penambangan.

AKBP Rio mengatakan tidak sinkronnya aturan waktu penambangan berdampak pada aktivitas masyarakat. Bahkan, lanjut Rio, hal tersebut berakibat pada kecelakaan lalu lintas.

"Sama izin Pak Gub yang operasionalnya tolong disinkronkan antara Pemprov Banten dalam hal ini Tangerang dengan Pemprov Jabar dalam hal ini Kabupaten Bogor. Si para penambang ini Pak Gub. Karena ketika jam operasional itu berbenturan dengan orang tua mengantar anak sekolah dan orang tua menjemput anak sekolah dan aktivitas masyarakat di pasar, itu berbenturan bisa meningkatkan jumlah korban jiwa," jelas AKBP Rio.

"Berarti Parung Panjang itu adalah neraka bagi warga Bogor?," kata Dedi Mulyadi.

"Neraka bagi warga Bogor? Dia berneraka di jalan raya akibat penambangan, dia berneraka akibat polusi penambangan dan dampak lingkungannya. Kalau posisi penambangannya sendiri ada di posisi mana?," imbuhnya.

Dedi Mulyadi mengatakan dia akan segera mencari jalan keluar untuk persoalan tersebut. Dia akan mengumpulkan instansi terkait untuk membahas hal tersebut.

(wnv/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads