Hari Radio Sedunia 2025: Asal-usul hingga Tema Peringatan

Hari Radio Sedunia 2025: Asal-usul hingga Tema Peringatan

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Sabtu, 08 Feb 2025 14:04 WIB
Radio
Ilustrasi radio (Foto: Getty Images/iStockphoto/ArisSu)
Jakarta -

Hari Radio Sedunia atau World Radio Day kembali diperingati pada tanggal 13 Februari 2025. Peringatan Hari Radio Sedunia dicetuskan oleh UNESCO pada tahun 2011 dan diadopsi sebagai hari internasional oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2012.

Berikut asal-usul Hari Radio Sedunia dan tema peringatan tahun ini.

Sejarah Hari Radio Sedunia

Dilansir situs PBB, radio di tingkat global menjadi media yang paling banyak dikonsumsi. Kemampuan unik untuk menjangkau khalayak terluas ini menjadikan radio dapat membentuk pengalaman keberagaman masyarakat, menjadi arena bagi semua suara untuk berbicara, terwakili, dan didengar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Radio merupakan media berbiaya rendah yang secara khusus cocok untuk menjangkau masyarakat terpencil dan masyarakat rentan. Radio juga memainkan peran penting dalam komunikasi darurat dan bantuan bencana.

Hari Radio Sedunia diumumkan pada tahun 2011 oleh negara anggota UNESCO dan diadopsi oleh Majelis Umum PBB melalui resolusi A/RES/67/124 pada tahun 2012 sebagai hari internasional yang diperingati setiap tanggal 13 Februari.

ADVERTISEMENT

Tema Hari Radio Sedunia 2025

Hari Radio Sedunia 2025 mengangkat tema "Radio and Climate Change" atau "Radio dan Perubahan Iklim" untuk mendukung stasiun radio dalam liputan jurnalistik mereka tentang masalah iklim. Hal ini berkaitan dengan masalah iklim di Bumi.

Di tengah meningkatnya dampak negatif iklim yang terus menerus melanda planet Bumi, seperti konfirmasi bahwa tahun 2024 merupakan tahun terhangat yang pernah tercatat, kehancuran parah yang disebabkan oleh kebakaran hutan di California, atau dampak besar degradasi lahan terhadap miliaran orang, komunikasi yang tepat mengenai peristiwa iklim menjadi semakin penting.

Jika kita memfokuskan perhatian pada masa depan kita saat ini, tahun 2025 sangat penting untuk mengatasi perubahan iklim. Menurut Perjanjian Paris, jika kita ingin membatasi pemanasan global hingga 1,5Β°C, emisi gas rumah kaca harus mencapai puncaknya paling lambat pada tahun tersebut, lalu mulai menurun.

Untuk mencapai tujuan internasional Perjanjian Paris tentang iklim, radio ikut berkontribusi dengan mendukung masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim melalui penyebaran informasi berbasis fakta, suara pendengar, atau acara radio khusus.

Meskipun akhir-akhir ini stasiun radio mengalami kelangkaan sumber daya keuangan, yang mengakibatkan pengurangan staf dan peningkatan biaya dalam memperoleh informasi terverifikasi, penggunaan sumber yang beragam dan dapat diandalkan sangat penting untuk pelaporan tentang perubahan iklim.

Penyiar harus memprioritaskan kualitas dan keragaman sumber informasi, karena mereka memainkan peran penting dalam menangani isu-isu terkait iklim.

(kny/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads