.webp)
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengapresiasi langkah Polri dalam mengungkap kasus deepfake atau pemalsuan video dengan kecerdasan buatan (AI) mencatut Presiden Prabowo Subianto. Kemkomdigi menjelaskan berkat rekomendasi Polri, situs maupun akun penyebar informasi bohong bisa di-takedown.
"Jadi kami membutuhkan rekomendasi terlebih dahulu dari instansi yang berwenang. Terkait dengan kasus pengungkapan deepfake ini, kami telah melakukan koordinasi dan melakukan takedown, pemblokiran. Untuk konten-konten tersebut juga kami koordinasikan kepada kepolisian," kata Ketua Tim Pengendalian Konten Internet Ilegal Komdigi, Okky Robiana Sulaeman, dalam konferensi pers di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2025).
Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Adji juga menyampaikan apresiasinya atas sinergisitas yang terbangun antara Polri dengan Kemkomdigi. Dia mengatakan dalam menangani kasus kejahatan siber, Polri tentu memerlukan kerja sama atau join investigation dengan instansi lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam mengatasi kejahatan siber, tentunya kami juga tidak bisa bekerja sendiri. Maka kami juga mengedepankan kerja sama, apakah itu joint investigasi, sharing informasi ataupun capacity building peningkatan kemampuan yang dalam proses ini kami mengapresiasi respons cepat kementerian komunikasi dan digital, Kemenkomdigi atas kerjasama dan sinergitas yang telah dilakukan," terang Himawan.
"Berkat langkah proaktif tersebut, maka Kemenkomdigi telah melakukan hal-hal yang konkret nanti akan dijelaskan oleh beliau dan telah melakukan beberapa kegiatan-kegiatan sehingga tidak bisa diakses lagi akun yang dimiliki oleh tersangka," sambungnya.
Himawan menjelaskan Polri terus berupaya mencegah upaya-upaya informasi bohong apalagi yang mencatut Presiden agar tidak semakin luas penyebarannya.
Simak Video Penipu AI Deepfake yang Catut Prabowo-Sri Mulyani Ditangkap!
