Waka Komisi III DPR Dorong Bentuk Panja Awasi Barang Impor dan Narkotika

Waka Komisi III DPR Dorong Bentuk Panja Awasi Barang Impor dan Narkotika

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Kamis, 06 Feb 2025 19:39 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dede Indra Permana Soediro
Foto: Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dede Indra Permana Soediro (dok istimewa)
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dede Indra Permana Soediro mendorong pembentukan Panitia Kerja (Panja) untuk memperkuat pengawasan terhadap barang impor dan peredaran narkotika yang masuk ke wilayah Indonesia. Dede mengatakan langkah itu untuk mencegah penyelundupan barang ilegal dan narkotika melalui berbagai jalur, termasuk jalur-jalur tikus.

"Kita perlu membentuk Panja agar pengawasan terhadap barang impor semakin ketat. Jangan sampai negara dirugikan akibat penyelundupan barang-barang yang tidak sesuai dokumen, termasuk masuknya narkotika yang semakin marak," ujar Dede dalam keterangan tertulis, Kamis (6/2/2025).

Dede menilai, Indonesia dengan kondisi geografisnya yang mayoritas berupa lautan menjadi sasaran empuk bagi sindikat penyelundupan narkoba internasional. Ia merujuk data Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menyatakan bahwa sekitar 80% penyelundupan narkotika ke Indonesia dilakukan melalui jalur laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Data menunjukkan bahwa 80% penyelundupan narkotika ke Indonesia terjadi lewat jalur laut. Ini menjadi perhatian serius, karena kejahatan narkoba bukan hanya merusak individu tetapi juga generasi muda bangsa," kata Dede.

Selain itu, Dede menyoroti peredaran narkoba di tempat-tempat hiburan malam, baik di kota besar maupun daerah. Ia meminta semua pihak terkait agar memperketat pengawasan guna menekan peredaran barang haram tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kita semua tahu bahwa banyak tempat hiburan malam menjadi sarang peredaran narkoba. Semua pihak harus lebih tegas dalam mengawasi," tegasnya.

Lebih lanjut, Dede juga menyoroti praktik yang dikeluhkan para pelaku ekspor-impor terkait larangan dan pembatasan (lartas) impor yang diterapkan oleh kementerian terkait. Menurutnya, ada indikasi bahwa proses perizinan dan pengaturan kuota rentan menguntungkan kelompok-kelompok tertentu.

"Banyak pengusaha yang mengeluhkan terkait izin impor, lartas, dan kuota impor yang rentan menguntungkan kelompok-kelompok tertentu. Perlu kita perhatikan agar sistem lebih transparan dan adil," katanya.

Dede berharap pembentukan panja dapat meningkatkan pengawasan terhadap barang impor dan peredaran narkotika menjadi lebih efektif. "Kita tidak bisa hanya diam melihat ini terjadi terus-menerus. Harus ada tindakan nyata, dan Panja adalah salah satu solusi agar pengawasan lebih efektif dan akuntabel," pungkasnya.

Tonton juga Video: Bareskrim Sita 2 Ton Narkotika Ganja-Sabu dari September-Oktober

(fca/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads