Legislator PDIP Kenalkan 'Sawah Bapokok Murah' untuk Tunjang Asta Cita Prabowo

Legislator PDIP Kenalkan 'Sawah Bapokok Murah' untuk Tunjang Asta Cita Prabowo

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Kamis, 30 Jan 2025 12:05 WIB
Alex Indra Lukman
Foto: Alex Indra Lukman (dok.Istimewa)
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi IV DPR, Alex Indra Lukman, memperkenalkan cara baru dalam bersawah yakni sawah bapokok murah atau bertanam padi dengan modal murah. Alex mengungkap metode ini mampu menghemat biaya yang harus dikeluarkan petani hingga 50 persen dibanding sistem konvensional.

"Rendahnya biaya dalam proses produksi, tentunya akan lebih menjanjikan pendapatan yang lebih besar. Terlebih, hasil panen juga meningkat dengan teknik 'sawah bapokok murah' ini," kata Alex dalam keterangannya, Kamis (30/1/2025).

Hal itu ditemukan Alex saat berdialog dengan Kelompok Tani Bukik Baeh, Kampung Rumah Gadang, Nagari Sungai Gayo Lumpo, Kecamatan V Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, pada Selasa (28/1) lalu. Dia menilai metode sawah bapokok murah ini harus jadi program prioritas Kementrian Pertanian karena menciptakan intensifikasi lahan dalam kerangka terwujudnya swasembada pangan yang jadi skala prioritas Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan teknik sawah bapokok murah ini, produksi bisa mencapai angka 7 hingga 8 ton per hektare," ucap Alex yang juga Ketua PDI Perjuangan Sumatera Barat itu.

Terjadinya penghematan ini, juga diamini pembina Kelompok Tani Bukik Baeh, Ir Djoni yang juga penemu teknik sawah bapokok murah. "Dengan mengaplikasikan teknik ini, petani tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk pengolahan tanah," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Selain itu, terang Djoni, penggunaan pupuk kimia juga semakin sedikit. Karena, unsur hara telah dihasilkan dari jerami yang dilapukan pada hamparan sawah itu.

"Bila dinominalkan, biaya produksinya lebih murah 50 persen dari pada sawah konvensional," ungkap Djoni.

Sebagai informasi, petani Nagari Sungai Gayo Lumpo ini telah berpengalaman dalam bersawah dengan metode Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT). Program yang juga dikenal sebagai bagian dari Udara Bersih Indonesia (UBI) ini menawarkan cara bertani padi tanpa membakar jerami dan tanpa olah tanah intensif, namun tetap menghasilkan panen padi yang melimpah.

Tingginya komitmen pelestarian lingkungan petani di lokasi ini, Nagari Sungai Gayo Lumpo ini kemudian ditetapkan sebagai Kampung Proklim atau Program Komunitas Untuk Iklim, Kolaborasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sebelumnya, sawah bapokok murah ini juga telah dikenalkan Alex Indra Lukman saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDP) dengan Menteri Pertanian dan jajaran tanggal 6 Desember 2024 lalu. Asta Cita Presiden Prabowo yang didukung dengan pola sawah bapokok murah ini yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Simak juga Video 'Harga Cabai Meroket, Petani di Lumajang Gembira':

[Gambas:Video 20detik]



(maa/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads