MAKI Heran Kasus Kejagung Tuntas tapi Citra Positif di Litbang Kompas Cuma 68%

MAKI Heran Kasus Kejagung Tuntas tapi Citra Positif di Litbang Kompas Cuma 68%

Zunita Putri - detikNews
Sabtu, 25 Jan 2025 18:24 WIB
Koordinator MAKI Boyamin Saiman (Adrial/detikcom)
Koordinator MAKI Boyamin Saiman (Adrial/detikcom)
Jakarta -

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengaku heran terhadap hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan Kejaksaan Agung (Kejagung) mendapat citra positif 68 persen dari publik. Padahal, menurut MAKI, kinerja Kejaksaan sudah baik.

"MAKI melihat terdapat anomali persepsi masyarakat atas hasil survei Litbang Kompas soal citra baik tiga penegak hukum," ujar Koordinator MAKI Boyamin Saiman dalam keterangan persnya, Sabtu (25/1/2025).

Menurut MAKI, Kejagung memang jarang melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Namun Kejagung berhasil mengungkap sejumlah kasus besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejagung jarang OTT, namun sekali sabet OTT Zarof Ricar, mantan pejabat Mahkamah Agung, dapat uang Rp 1 triliun, dan merambah minimal empat hakim terkait bebasnya Ronald Tanur. Sisi lain perkara-perkara besar non-proyek dan suap telah dituntaskan, misal perkara timah, ASABRI, Jiwasraya, perkebunan, dan lain-lain," katanya.

"MAKI betul-betul merasa terkejut, aneh, dan terperanjat serta bingung, atas penilaian masyarakat yang belum melihat prestasi secara menyeluruh dari lembaga penegak hukum," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan MAKI telah lama mengawasi, mengawal, dan bahkan melakukan gugatan praperadilan atas perkara mangkrak di tiga lembaga hukum. Menurut MAKI, lembaga penegak hukum yang merespons cepat adalah Kejagung.

"MAKI merasakan, jika menggugat KPK atas perkara-perkara mangkrak, maka responsnya lemot dan terkesan tidak peduli, misal kasus Century. Di sisi lain, Kejagung tanpa harus digugat telah melakukan terobosan-terobosan yang menggetarkan karena menangani korupsi dengan kerugian besar, ratusan triliun, dan puluhan triliun yang disita untuk mengembalikan kerugian negara," katanya.

Dia pun berharap seluruh penegak hukum tidak patah semangat dengan hasil survei. Boyamin juga mengatakan pada dasarnya MAKI menghormati hasil survei Litbang Kompas sebagai sarana untuk memperbaiki kerja-kerja lembaga penegak hukum lebih berprestasi ke depannya.

"Terlepas itu semua di atas, saya tetap menyemangati kejaksaan untuk tetap kerja keras, jangan patah semangat, dan tingkatkan prestasi yang lebih hebat lagi. Sehingga masyarakat mampu melihatnya secara jernih bahwa Kejaksaan Agung itu hebat," ucapnya.

Simak juga Video 'MAKI Mempertanyakan Pemanggilan Yasonna Laoly Soal Harun Masiku':

[Gambas:Video 20detik]



(zap/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads