Visit Musi 2008, Perahu Ketek Palembang Jangan Dibuang

Visit Musi 2008, Perahu Ketek Palembang Jangan Dibuang

- detikNews
Minggu, 29 Apr 2007 01:21 WIB
Palembang - Visit Musi 2008 akan segera dicanangkan Pemda Palembang. Para penarik perahu ketek, angkutan di sungai Musi, Palembang, pun berharap pemerintah tidak menghapus keberadaan mereka."Kami berharap nian kalau perahu ketek tidak dihapus. Sebab kalau dihapus kami mau cari makan ke mana," kata Nanang (51), penarik perahu ketek, yang mangkal di dermaga Benteng Kuto Besak, Sabtu (28/04/2007).Menurut Nanang, biasanya, jika pemerintah memiliki program, pasti ada suatu hal yang dibuang."Kalau di darat, setiap ada program, pemerintah pasti menyingkirkan penarik becak, pedagang kaki lima, atau menggusur rumah warga. Ya, kalau di sungai mungkin seperti kami ini," kata Nanang.Kekhawatiran Nanang juga diutarakan Husin (39), juga penarik perahu ketek. "Kalau boleh, kami nih tetap dipertahakan. Sebab kami dengar, ada orang kaya (investor) yang sudah tertarik mengelola angkutan wisata di sungai Musi, yang tentunya akan menyingkirkan kami," kata Husin.Program Visit Musi 2008 yang didukung Presiden SBY setahun lalu, memang akan mengeksploitasi sungai Musi sebagai objek wisata. Saat ini, pemerintah Palembang telah memperbaiki Benteng Kuto Besak, mengelola kapal pesiar Putri Kembang Dadar, serta mengecat rumah-rumah di sepanjang sungai Musi yang dinilai jelek atau tidak enak dipandang.Namun, ada sejumlah kekhawatiran masyarakat dengan program tersebut, misalnya pembangunan fisik di sekitar sungai Musi. Penolakan masyarakat Kuto Batu dan 13 Ulu atas pembangunan jembatan Musi III, yang berujung batalnya investor dari Jepang, ternyata bukan hanya soal lokasi jembatan. Tapi, mereka takut lahan mereka yang digusur selain digunakan lokasi jembatan juga digunakan sebagai lokasi tempat hiburan dan hotel."Menganiaya saja kita berdosa apalagi memberi tempat buat orang berbuat maksiat. Tempat-tempat seperti itu pasti banyak maksiatnya. Sampai mati pun saya tidak rela tanah ini diambil pemerintah," kata Baraqbah (42), warga Kuto Batu, kepada detikcom suatu kali.Nah, kecemasan dua penarik perahu ketek itu cukup wajar. Apalagi, pekerjaan yang hanya menghasilkan uang sekitar Rp 20-30 ribu per hari itu, dinilai sebagian pejabat merusak pemandangan sungai Musi."Perahu-perahu ketek itu kotor sekali, malu kita melihatnya. Mestinya mereka harus tampak bersih, biar yang datang senang. Tapi, bagusnya, ya, diganti dengan angkutan yang bagus seperti di luar (negeri)," kata seorang pejabat Pemerintah Palembang saat Presiden SBY mengunjungi Palembang beberapa waktu lalu. (tw/nvt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads