Awas Ancaman Biofilm di Tubuh

Jakarta - Biofilm merupakan lapisan tipis berisi bakteri jahat dan baik yang biasanya ada di mulut. Namun kini penyebarannya bisa mengancam ke seluruh tubuh.Dalam kondisi yang tidak terkontrol biofilm yang berisi bakteri jahat akan menjadi pemicunya gangguan kesehatan jantung dan ginjal. Biofilm yang berisi bakteri jahat jika tidak rutin dilakukan pencegahan akan menjadi plak di gigi. Kemudian bila didiamkan plak gigi menyebabkan karang gigi. Selanjutnya karang gigi ini bisa menyebakan lubang pada gigi. Lubang pada gigi jika tidak segera diatasi atau dicabut akan mengganggu syaraf lain yang berhubungan dengan organ lain. Hal ini terungkap dalam jumpa pers membahas biofilm di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (28/4/2007). Dalam keterangan pers itu menghadirkan dua nara sumber yakni John J. Thomas PhD dari Virginia University dan dr Hien Ngo dari Adelaide University. "Oral biofilm itu adalah lapisan tipis yang ada di gigi yang isinya bakteri bisa jahat dan baik," kata John. Biofilm ini juga tak hanya timbul di gigi tapi juga di dalam tubuh manusia saat terjadi kontak benda asing. "Kontak benda asing itu seperti selang infus masuk ke dalam tubuh kita," tutur John.Menurut John, dari sinilah berkembang ilmu kedokteran dalam yang mengaitkan kesehatan tubuh dengan rongga mulut. "Bakteri jahat dalam bio film bisa menyebabkan plak pada gigi." katanya.Kemudian plak gigi itu berkembang menjadi karang gigi. "Lalu bolong dan bisa menyebabkan penyakit lain seperti jantung," tuturnya.Sementara Hien Ngo menambahkan, cara terbaik mengatasi bio film ini adalah dengan menggosok gigi secara rutin selama dua kali sehari dan berkumur dengan obat kumur. "Kita tidak mungkin bisa membasmi seluruh bakteri itu karena sebenarnya ada bakteri jahat bagi mulut justru baik untuk tubuh," ungkap Hien."Ada beberapa bakteri seperti laktobasilus yang tidak baik untuk gigi tapi baik untuk pencernaan," tambahnya. Saat ini yang bisa dilakukan untuk mengatasi biofilm adalah dengan berkonsultasi ke dokter. Selain itu memilih obat kumur yang bisa menahan mana bakteri yang baik atau tidak. "Sangat dianjurkan ke dokter gigi 6 bulan sekali," tukasnya. (mar/ir)