Solo - Fosil gajah jenis
Stegodon Trigonosephalus ditemukan di kawasan Situs Purbakala Sangiran. Berdasar pada jenis serta lapisan tanah tempat fosil ditemukan, gajah purba itu diperkirakan hidup di muka bumi sekitar 700 ribu hingga 800 ribu tahun lalu.Fosil itu ditemukan oleh Daryanto di Dusun Dayu, Desa Dayu, Gondangrejo, Karanganyar, Minggu (22/4) lalu. Lokasi itu masih termasuk kawasan situs Sangiran. Penemuan itu dilaporkan ke pihak Situs Purbakala Sangiran, Kamis 26 April. Saat ini fosil tersebut telah disimpan di Balai Pelestarian Situs Purbakala Sangiran.Lokasi penemuan berada di kaki sebuah tebing. Karena muka tebing tergerus hujan lalu terjadi erosi sehingga fosil yang berada di dalamnya muncul ke permukaan. "Setelah saya gali ditemukan benda-benda yang kesemuanya saya serahkan ke Balai Situs Sangiran," ujar Daryanto, Jumat (27/4/2007).Fosil yang ditemukan berupa bagian
maxil (rahang atas ) yang masih bersatu dengan
cranium (bagian kepala) hingga bagian ujung gading. Ukuran fosil rahang itu panjangnya mencapai 102 cm, lebar 62 cm, tinggi 69 cm. Hingga saat ini fosil itu masih dibiarkan dibalut tanah yang sudah mengeras.Selain itu di tempat yang sama juga ditemukan dua fosil rusuk yang masing berukuran panjang 90 cm, lebar 4 cm, tinggi 2,5 cm serta panjang 86 cm, lebar 4,5 cm, tinggi 3 cm. Masih di lokasi yang sama ditemukan juga fosil potongan-potongan gading dari gajah purba tersebut.Petugas Laboratorium Balai Pelestarian Situs Purbakala Sangiran, Gunawan, mengatakan dilihat dari struktur gigi pada
molar (gusi) diketahui bahwa fosil yang ditemukan Daryanto itu adalah jenis
Stegodon Trigonosephalus yang hidup antara 700 ribu hingga 800 ribu tahun yang lalu."Perkiraan itu didukung lokasi penemuan yang berada di formasi Kabuh yaitu pada lapisan tanah
pleistocen tengah yang juga berusia 700 ribu hingga 800 ribu tahun. Untuk sementara fosil ini akan kami simpan dulu menunggu proses pengeringannya," papar Gunawan.Gunawan mengatakan proses pemisahan fosil dengan tanah yang membalutnya yang merupakan tahap konservasi dilakukan setelah kering agar fosil tidak rapuh. Setelah itu dilakukan penyambungan dilanjutkan rekonstruksi. Sedangkan bagian yang retak akan ditambal dengan bahan kimia khusus.Dengan dasar temuan bagian kepala, rahang, gading serta rusuk itu, Gunawan mengaku belum bisa memperkirakan ukuran gajah tersebut. Perkiraan baru bisa diketahui pada tahap rekonstruksi. Namun dikatakannya rata-rata ukuran Stegodon dewasa mencapai tinggi 6 meter dan panjang 9 meter.
Dekat Temuan Fosil BuayaDua hari sebelum fosil gajah itu ditemukan, telah ditemukan juga fosil kepala buaya purba di lokasi yang berdekatan. Berdasar lapisan tanahnya buaya purba itu juga ditemukan di formasi Kabuh yaitu pada lapisan tanah
pleistocen tengah yang juga berusia 700 ribu hingga 800 ribu tahun.Fosil kepala buaya itu ditemukan petani bernama Mulyono di dusun Pucung, Dayu, Gondangrejo, Karanganyar. Fosil berukuran berdiameter 49 cm dan panjangnya mencapai 95 cm itu saat ini disimpan di Balai Situs Sangiran dan sedang dalam proses pengeringan untuk selanjutya akan dibersihkan.
(mbr/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini