Kejagung Dalami Asal Usul Duit Rp 21 M di Rumah Eks Ketua PN Surabaya

Kejagung Dalami Asal Usul Duit Rp 21 M di Rumah Eks Ketua PN Surabaya

Dwi Rahmawati - detikNews
Selasa, 14 Jan 2025 23:21 WIB
Kejagung telah memeriksa Meirizka Widjaja, ibunda Ronald Tannur terkait kasus dugaan suap atas vonis bebas dalam kasus pembunuhan Dini Sera. Meirizka ditetapkan sebagai tersangka.
Direktur Penyidikan Jampidsus Abdul Qohar ( Andhika Prasetia)
Jakarta -

Kejaksaan Agung (Kejagung) mendalami temuan uang senilai Rp 21 Miliar saat menggeledah rumah mantan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rudi Suparmono. Kejagung tak menduga menemukan uang dengan nilai sebesar itu.

Awalnya, Direktur Penyidikan Jampidsus Abdul Qohar menyebut Rudi menerima sejumlah uang di kasus suap vonis bebas Ronald Tannur. Dugaan yang diterima Rudi yakni 20 ribu Dolar Singapura dari ketua majelis hakim Erintuah Damanik dan 45 ribu Dolar Singapura dari penasehat hukum Ronald Tannur.

"Kemudian, atas dasar penggeledahan itu, ternyata menemukan lebih dari apa yang diduga," kata Abdul, dalam konferensi pers di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk itu, kelebihan uang ini nanti akan kami dalami dari mana uang itu berasal," ujarnya.

Abdul menyebut, untuk saat ini, Rudi telah ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan gratifikasi.

ADVERTISEMENT

"Yang pasti, sebagaimana yang kami sampaikan tadi, beberapa pasal yang disangkakan kepada tersangka juga disangkakan Pasal 12 huruf B (UU Tipikor) yaitu pasal tentang gratifikasi," katanya.

Kejagung meminta agar publik bersabar soal asal usul uang tersebut.

"Untuk kepastiannya dari mana, sabar. Semua pasti perlu proses, kami baru melakukan pemeriksaan dua jam dan setelah dua jam cukup dua alat bukti menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka dan langsung kami adakan rilis," katanya.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung menggeledah dua rumah Rudi Suparmono di kasus dugaan suap vonis bebas Ronald Tannur terhadap tiga hakim PN Surabaya. Kejagung menyita total uang Rp 21 Miliar.

Direktur Penyidikan Jampidsus Abdul Qohar menyebutkan penggeledahan dilakukan di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan. Dari kedua tempat itu ditemukan uang pecahan dolar Amerika Serikat, dolar Singapura, dan rupiah.

"Satu BB satu unit kemudian menemukan uang terdiri dari pecahan dolar AS, dolar Singapura, dan rupiah, tepatnya di dalam mobil Toyota Fortuner atas nama Nelfi Susanti yang ada di rumah RS (Rudi Suparmono)," kata Abdul dalam konferensi pers di Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2025).

Abdul Qohar mengatakan, dari penggeledahan itu, ditemukan uang lebih dari USD 300 ribu. Selain itu, penyidik mendapatkan SGD 1.099.626.

"Yaitu untuk rupiah sebesar Rp 1.728.844.000 (miliar), kemudian dolar AS sebanyak 388.600, dan dolar Singapura sebanyak 1.099.626," katanya.

Dia menyebutkan, jika dikonversi ke rupiah, total uang yang ditemukan Kejagung sebesar Rp 21 miliar. Kejagung menetapkan Rudi sebagai tersangka lantaran kuatnya bukti-bukti.

"Sehingga kalau uang tersebut dikonversi menjadi rupiah hari ini kurang lebih sebesar Rp 21.141.956.000 (miliar),"kataAbdul.

(dwr/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads