Jakarta - Puluhan polisi berjaga-jaga di Mapolres Jakarta Utara, Kamis (26/4/2007). Sekitar 50 meter dari Mapolres yang berlokasi di Jl Yos Sudarso itu, seratusan sopir dan kernet bus bernomor 89 menatap nanar menunggu musuh mereka, sopir bus bernomor 155 keluar dari dalam Mapolres.Suasana panas antara pengemudi dan kernet bus berbeda perusahaan ini disebabkan oleh persaingan trayek. Para sopir bus 89 (milik perusahaan Agung Bakti) jurusan Blok M-Tanjung Priok merasa dicurangi oleh sopir bus 155 (Jasa Utama) jurusan Tanjung Priok-Pasarminggu.Sopir bus 89 menganggap sopir bus 155 melanggar kesepakatan yang telah ditandatangani antar sopir 2 bulan lalu. Kesepakatan itu bertuliskan bahwa sopir bus 155 harus langsung masuk Tol Sunter dari PRJ, bablas keluar UKI Cawang.Pada kenyataannya, sopir bus 155 mengarahkan setirnya keluar di Tol Tanjung Priok dan baru masuk kembali di Tol Podomoro. Padahal, daerah tersebut merupakan jajahan trayek bus 89.Akibat penyerobotan itu, sopir bus 89 merasa dirugikan. Pendapatan mereka berkurang hingga Rp 200-300 ribu per hari. Tentu saja ini menjengkelkan mereka. Aksi untuk membuat jera pun dirancang.Rabu malam 25 April 2007, sebuah bus 155 tanpa penumpang melintas di Jl Plumpang. Tidak terpikir dalam otak sopir dan kernet bus tersebut akan dihadang sekitar 25 sopir dan kernet bus 89.Tanpa
ba bi bu lagi, botol minuman, batu dan kayu-kayu melayang ke kaca depan bus malang tersebut.
Praaaang! Pecahan kaca berhamburan. Untung sopir dan kernet bus 155 itu berhasil menyelamatkan diri dari amukan pasukan bus 89.
Balas DendamTernyata peristiwa malam itu menimbulkan dendam membara dua sopir dan kernet bus 155. Mereka mengadukan kejadian tersebut pada sesama sopir dan kernet bus 155 lainnya. Aksi balasan pun diatur. Dan yang menjadi korbannya adalah Hotman Prapat (sopir bus 89), Situmorang dan Sibutar-butar (kernet bus 89).Ceritanya, Kamis (26/4/2007) pagi, ketiga orang ini sedang naik angkot menuju pool bus 89. Belum sempat naik, mereka dicegat oleh sekitar 30 orang dari gang bus 155.
Bak.., buk.., baak.., buuk.... Ketiganya jadi bulan-bulanan amukan
gank bus 155 yang hanya menggunakan bogem mentah.Wajah Hotman babak belur. Biru lebam dan bengkak. Kepalanya mengucurkan darah. Sementara Situmorang dan Sibutar-butar mengalami patah tulang di tangan. Saat ini ketiganya masih dirawat di RS Persahabatan, Jakarta Timur.Sudah puas? Belum juga.
Gank sopir dan kernet bus 89 mendengar adanya selentingan sopir bus 155 sedang dimintai keterangan mengenai peristiwa di Plumpang Rabu malam di Mapolres Jakarta Utara. Seorang teman mereka, Siahaan, juga sedang diperiksa polisi. Mereka pun langsung menyambangi Mapolres.Aura balas dendam masih menyala rupanya. Melihat ada 15 sopir bus 155 di dalam Mapolres Jakarta Utara,
gank bus 89 langsung mencoba menerobos masuk. Namun mereka dihalang-halangi oleh sekitar 50 polisi berseragam. Suasana sempat tegang karena
gank bus 89 nekat menyerbu masuk. Namun usaha itu gagal.Tak ada pilihan,
gank bus 89 memilih mundur teratur. Tapi bukan kembali ke pool, melainkan nongkrong sejauh 50 meter dari Mapolres Jakarta Utara. Mereka masih terlihat kesal sambil terus mengamati orang-orang yang masuk dan keluar Mapolres hingga pukul 13.30 WIB.
(ana/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini