Viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan sejumlah orang dilarang membuat video di Taman Literasi, Jakarta. Video berdurasi 34 detik ini memperlihatkan seorang pria menegur orang yang mau membuat konten agar izin terlebih dahulu.
Korban yang ditegur adalah Kiki Arda. Dia datang ke Taman Literasi untuk membuat video dengan menggunakan atribut berupa tumbler dan tas berukuran besar. Lalu, saat hendak mengambil video, Kiki tiba-tiba dihampiri oleh seorang pria.
"Kita datang, lalu pakai atribut, seperti tas tumbler berukuran besar. Pas kita mau take video, disamperin-lah sama bapak-bapak tersebut," kata Kiki Arda kepada wartawan, Sabtu (11/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kiki menceritakan pria tersebut menegurnya agar meminta izin dulu ke pengelola sebelum membuat video. Pria itu bertanya kepada Kiki terkait izin untuk membuat konten di Taman Literasi.
"Buat konten di sini (Taman Literasi) udah ada izin belum? Karena di sini ada pengelolanya," kata Kiki menirukan ucapan pria yang menegurnya.
Kiki Arda dan teman-temannya, yang tidak mengetahui jika harus izin, sempat berargumen dengan pria tersebut. Ia bertanya perihal alasan harus izin untuk ngonten. Sebab, yang diketahui Kiki, membuat video di tempat umum tidak perlu izin.
Pria itu membalas dengan menyebut bahwa di Taman Literasi ada pengelolanya dan harus izin dulu sebelum membuat video. Pria itu juga meminta Kiki pindah ke tengah jalan jika belum mendapat izin.
"Walaupun umum, kan ada pengelolanya. Kalau nggak mau izin, di tengah jalan aja," ucap Kiki menirukan ucapan pria yang menegurnya.
Kemudian, Kiki Arda dan temannya bertanya kepada siapa mereka harus izin, pria tersebut menjawab kepada Pemuda Pancasila. Mendengar jawaban itu, Kiki Arda dan temannya tidak ingin memperpanjang urusan dan langsung meninggalkan lokasi.
"Lalu saya pergi karena nggak mau ribet aja sih," ujarnya.
Pernyataan Manajemen ITJ
PT Integrasi Transit Jakarta (PT ITJ) selaku pengelola Taman Literasi Martha C Tiahahu buka suara soal kabar viral ngonten harus izin terlebih dahulu. Dalam pengelolaan operasional Taman Literasi, PT ITJ menegaskan tidak terafiliasi dengan lembaga maupun organisasi manapun.
"Oleh karena itu, jika Teman Taman mendapatkan informasi/aduan mengenai adanya pihak tertentu yang mengatasnamakan pengelola Taman Literasi Martha C. Tiahahu ketika melakukan kegiatan/aktivasi di sekitar area Taman Literasi, mohon dapat menyampaikan laporannya dengan format: Nama, Kronologi Kejadian (Hari, Tanggal, Lokasi, dan Keterangan), Dokumentasi foto atau video kejadian/pelaku," kata VP Corporate Secretary, Legal & Strategy PT Integrasi Transit Jakarta, Teuku Firmansyah.
"Sampaikan laporanmu melalui kanal resmi PT ITJ yaitu email corsec@itj-mrtjakarta.co.id atau laporkan pada Security dengan tanda pengenal yang berada di area Taman Literasi," lanjut Teuku.
PT ITJ menegaskan komitmennya terbuka bagi siapa pun yang ingin berkolaborasi dengan Taman Literasi. PT ITJ mengatakan warga bisa mengirimkan surat keterangan dan proposal kegiatan melalui kanal resmi PT ITJ: email corsec@itj-mrtjakarta.co.id atau juga melalui media sosial Taman Literasi.
"Mari bantu kami, bersama menjaga kenyamanan dan keamanan Ruang Publik yang telah memberikan banyak kebaikan dan berdampak positif bagi masyarakat," kata Teuku.
(fas/dhn)