Megawati Terisak Tap MPRS 33/67 Dicabut: Untung Keluarga Bung Karno Sabar

Megawati Terisak Tap MPRS 33/67 Dicabut: Untung Keluarga Bung Karno Sabar

Dwi Rahmawati - detikNews
Jumat, 10 Jan 2025 14:53 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (Tangkapan layar YouTube PDIP).
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (Tangkapan Layar YouTube PDIP)
Jakarta -

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terisak setelah mengetahui keluarnya Tap MPRS Nomor 33 Tahun 1967 tentang pencabutan kekuasaan pemerintahan negara dari Presiden Sukarno. Megawati menyebut beruntung pihak keluarga Bung Karno sabar menunggu hal itu.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato politiknya di HUT PDIP yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). Mulanya, Megawati mengatakan HUT ke-52 PDIP kali ini sangat istimewa.

"HUT PDIP ke-52 ini sungguh istimewa," kata Megawati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Megawati mengatakan dalam HUT kali ini bertepatan dengan pencabutan Tap MPRS Nomor 33 Tahun 1967. Dia mengaku bersyukur karena selama ini telah menanti selama 57 tahun lamanya.

"Mengapa sebab setelah berjuang dengan penuh kesabaran dengan penuh revolusioner selama 57 tahun sejak 1967 sampai tahun 2024 akhirnya atas kehendak Allah SWT sebuah keputusan yang luar biasa telah dikeluarkan melalui surat penegasan pimpinan MPR RI atas tidak berlakunya lagi Tap MPRS Nomor 33 Tahun 1967 tentang pencabutan kekuasaan negara dari Presiden pertama Bung Karno," kata Megawati.

ADVERTISEMENT

Megawati mengatakan pimpinan MPR juga menegaskan Bung Karno tidak terbukti berkhianat mendukung pemberontakan G30SPKI. Dia menyebutkan tidak pernah ada proses hukum apa pun yang dilaksanakan untuk membuktikan tuduhan tersebut.

"Pimpinan MPR RI juga menegaskan bahwa tuduhan Bung Karno pernah berkhianat mendukung pemberontakan G30SPKI tidak terbukti dan batal demi hukum, karena tidak pernah ada proses hukum apa pun yang dilaksanakan untuk membuktikan tuduhan tersebut hingga Bung Karno wafat tanggal 21 Juni 1970," kata Megawati.

Megawati beruntung keluarga sangat sabar menunggu pencabutan tersebut. Sambil terisak, Megawati berharap kejadian ini tidak terulang kembali.

"Lama ya untung keluarga sabar, jangan kejadian gini lagi, tapi memang kalau salah memang harus salah," ujarnya.

Simak juga Video 'Megawati: KPK Masa Enggak Ada Kerjaan Lain? Diubrek-ubrek Hanya Hasto:

[Gambas:Video 20detik]

(whn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads