Jakarta - Puing bangunan berserakan di rumah susun (rusun) Pulomas di Jakarta Timur, Rabu (25/4/2007). Rusun di tengah kota itu telah rata dengan tanah setelah dibuldoser sejumlah alat berat.Para penghuninya yang protes pada penggusuran itu hanya bisa pasrah melihat aksi buldoser.Warga yang bertahan sekitar 80 orang berasal dari 50 kepala keluarga (KK).Penggusuran rusun milik PT Pulomas Jaya itu dilakukan setelah bangunan tersebut dijual ke pihak ketiga. Rusun itu nantinya akan disulap menjadi apartemen mewah. Para penghuni rusun jelas meradang karena tempat tinggalnya yang ada di pinggir jalan besar dilego. Apalagi surat kontrak yang mereka pegang mengizinkan mereka menempati rusun hingga tahun 2010. Mereka diminta hengkang pada Oktober 2006 dengan diberi uang pindah Rp 1,2 juta.Penghuni kemudian membawa kasus ini ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur (Jaktim). Hingga kini proses hukum masih berjalan. Meski demikian, PT Pulomas tetap merobohkan satu persatu bangunan yang sebagian sudah ditinggalkan penghuninya itu hari ini.Rusun Pulomas terdiri dari 47 menara. Tiap menara terdiri dari 4 lantai. Sebanyak 17 menara saat ini dihuni oleh penghuni masih bertahan. Sedangkan sisanya sudah kosong. Menara yang sudah kosong inilah yang dirobohkan.Para penghuni yang bertahan saat ini dilanda kekhawatiran. Mereka takut terkena runtuhan bangunan. Juga takut menara mereka dirobohkan juga.Namun mereka tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya menonton dengan mengikatkan pita berwarna merah muda di kepala dan di lengan tangan bagian kiri.Proses perobohan rusun ini dijaga oleh sekuriti tak berseragam sebanyak 20 orang, 5 anggota TNI dan 10 polisi dari Polsek Pulogadung. Mereka berjaga di pintu masuk.Yadi (29), penghuni rusun blok 3 lantai dasar mengatakan, jika warga yang bertahan pindah dari rusun kalah dalam gugatannya, maka pihaknya siap banding ke pengadilan tinggi.Hingga pukul 12.20 WIB proses perobohan itu masih berjalan.
(nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini