Jakarta - International Civil Aviation Organization (ICAO) memilih Indonesia sebagai negara percontohan penerapan
contingency plan penerbangan. RI dipilih karena wilayahnya yang luas dan rawan bencana.
Contingency plan merupakan manajemen lalu lintas udara yang mengantisipasi terjadinya gangguan terhadap pemanduan pelayanan lalu lintas penerbangan yang diberikan unit Air Traffic Service (ATS)."Indonesia akan menjadi negara pertama yang menerapkan ini," kata Kasubdit Keselamatan Lalu Lintas Udara Ditjen Perhubungan Udara Dephub M Nasir Usman di sela acara
Air Traffic Management Contingency Plan Finalization Meeting di kantor Angkasa Pura II, Gedung 600, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Rabu (25/4/2007). Mengenai
contingency plan ini, Usman menjelaskan, ada dua
area control centre (ACC), yaitu Jakarta dan Ujung Pandang yang mengontrol lalu lintas penerbangan domestik maupun asing yang melintas di wilayah udara Indonesia.Jika salah satu ACC itu mati atau tidak berfungsi karena sebab-sebab yang tidak terduga seperti gempa bumi, tsunami atau banjir, maka bisa ditangani oleh ACC yang lain. Akan tetapi jika keduanya tidak berfungsi, maka akan ditangani sementara oleh ATS negara-negara terdekat."Di sinilah kita menyiapkan
contingency plan untuk mencapai kesepakatan dengan negara-negara tetangga," kata Usman.Negara-negara tetangga yang dimaksud yang juga hadir dalam pertemuan ini adalah Malaysia, Filipina, Singapura, Srilanka, PNG, Australia dan Amerika Serikat.Mengenai kesepakatan teknis dan tanggal efektif pemberlakuan
contingency plan ini akan dibahas dalam pertemuan tersebut.Sementara Regional Officer Air Traffic Management ICAO untuk Wilayah Asia Pasifik Kyotaro Harano mengatakan, ada sejumlah alasan mengapa Indonesia yang dipilih sebagai negara contoh penerapan
contingency plan.Menurut Kyotaro, Indonesia memiliki wilayah udara yang luas, sehingga pesawat dari Timur ke Barat selalu melewati Indonesia. Posisi Indonesia juga dianggap strategis. Selain itu faktor rawan bencana seperti gempa, tsunami dan gunung meletus juga menjadi pertimbangan."Kalau dua ACC di Indonesia mati, efeknya bagi penerbangan internasional sangat besar," pungkas dia.
(umi/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini