DPR Segera Sikapi Putusan MK yang Hapus Ambang Batas Capres

DPR Segera Sikapi Putusan MK yang Hapus Ambang Batas Capres

Adrial akbar - detikNews
Selasa, 07 Jan 2025 11:50 WIB
Wakil Ketua DPR Dasco. (Adrial Akbar/detikcom).
Wakil Ketua DPR Dasco (Adrial Akbar/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapus ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) 20 persen. Dasco menegaskan DPR segera melakukan kajian-kajian.

"Ya, jadi kita sama-sama sudah tahu bahwa MK sudah membuat keputusan tentang ambang batas. Tentunya akan disikapi oleh DPR dengan kemudian nanti melakukan kajian-kajian," kata Dasco di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (7/1/2025).

Dasco mengungkit keinginan MK agar capres tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Karena itu, DPR bakal melakukan kajian atas putusan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan kita sama-sama tahu bahwa MK juga membuka ruang. Dan juga ada keinginan MK juga bahwa jangan sampai calon presiden terlalu banyak atau juga terlalu sedikit. Nah, sehingga kita akan coba kaji dengan teman-teman di parlemen," tuturnya.

Dasco menegaskan putusan MK itu harus ditaati karena bersifat final dan mengikat. DPR akan menyikapinya setelah selesai masa reses.

ADVERTISEMENT

"Nah, bahwa itu kemudian akan dimasukkan dalam revisi undang-undang atau kemudian ada undang-undang yang diomnibuskan, itu nanti belum kita putuskan," kata dia.

"Kita akan masuk masa reses setelah masa sidang, setelah reses tanggal 15 Januari," tambahnya.

MK sebelumnya membacakan putusan perkara nomor 62/PUU-XXI/2023 di gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (2/1). MK mengabulkan permohonan yang pada intinya menghapus ambang batas pencalonan presiden.

"Menyatakan norma Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat," kata Ketua MK Suhartoyo.

MK pun meminta pemerintah dan DPR RI melakukan rekayasa konstitusional dalam merevisi UU Pemilu. Tujuannya agar jumlah pasangan calon presiden dan wakil presiden tidak membeludak.

Simak juga Video 'Golkar Prediksi Akan Banyak Parpol Baru Seusai MK Hapus Presidential Threshold':

[Gambas:Video 20detik]



(ial/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads