.webp)
Danpospomal Laksamana Muda Sasmita memastikan pihaknya terus mendalami terkait insiden penembakan bos rental mobil di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Dia menegaskan pelaku penembakan bos rental mobil adalah oknum TNI Angkatan Laut (AL).
Sasmita awalnya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas insiden yang terjadi. Dia pun memastikan pihaknya langsung bergerak setelah mendapatkan informasi keterlibatan oknum TNI AL pada kasus tersebut.
"Saya ucapkan belasungkawa kepada pihak keluarga atas kejadian ini, kejadian dan musibah ini tentu tidak kita inginkan semuanya, tidak inginkan ini akan terjadi, mungkin itu sudah kehendak Yang Maha Kuasa, tetapi saya selaku Danpuspomal ketika mendengar dari berita informasi kejadian tersebut, kami langsung ambil langkah-langkah dari hari kami terima juga hampir sama dengan Panglima Armada, itu Jumat malam, kami Sabtu pagi langsung bergerak," kata Sasmita saat konferensi pers di Koarmada, Jakarta, Senin (6/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sasmita memastikan pihaknya langsung mencari bukti-bukti awal berkaitan dengan kasus tersebut. Dia juga bekerjasama dengan kepolisian untuk menyelidiki kasus itu.
"Hari Sabtu staf kami sudah bergerak, mencari bukti bukti awal, dan berkoordinasi dengan institusi terkait, terutama pihak kepolisian, dengan Polda Banten khususnya. Kami selalu berkoordinasi untuk cari titik terang," ucapnya.
Kemudian, dia menegaskan, berdasarkan hasil penyelidikan pihaknya, didapatkan fakta bahwa pelaku penembakan tersebut yakni oknum TNI AL. Dia pun memastikan akan terus mendalami kasus tersebut.
"Dari hasil penyelidikan itu benar bahwa penembakan yang terjadi di KM 45 dilakukan oleh oknum TNI Angkatan Laut. Sebagaimana yang disampaikan bapak Panglima Armada RI maupun Bapak Kapolda Banten, kami Puspomal akan terus mendalami dan terus mendalami dan sekarang sudah proees penyidikan, dan pelaku sudah kami amankan. Kami akan selalu terbuka dan akan sampaikan fakta apa adanya," ujar dia.
Simak Video 'Beda Pernyataan Polisi-Anak Bos Rental Mobil soal Dugaan Penolakan Pendampingan':
(maa/dhn)
