Ketakutan Warga-Pedagang Buntut Tawuran Maut di Bassura

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 05 Jan 2025 06:04 WIB
Halaman ke 1 dari 2
Foto: Suasana Jl Bassura Jakarta Timur yang sering jadi ajang tawuran, 4 Januari 2025 siang. (Kurniawan Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Tawuran merenggut nyawa kembali terjadi di Jalan Basuki Rahmad (Bassura), Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim). Buntut tawuran maut tersebut, warga hingga pedagang pun kini ketakutan beraktivitas di sekitar lokasi.

Berdasarkan catatan detikcom, tawuran memang kerap terjadi di wilayah Basuki Rahmad (Bassura), Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim). Yang terbaru, tawuran terjadi pada Kamis (2/1/2025), sekitar pukul 01.45 WIB.

Kala itu, seorang pria inisial RP tewas karena terkena senjata tajam dalam tawuran antarkelompok di Bassura tersebut. "Benar ada kasus meninggal dunia terkena senjata tajam diduga saat tawuran. Korban RP, laki-laki," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan.

Pedagang Mengeluh

Maraknya kejadian tawuran di wilayah tersebut ternyata berdampak kepada para pedagang di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Pasar tersebut memang berada cukup dekat dari lokasi yang kerap terjadi tawuran.

Misalnya salah satu pedangang, Ice, menyebut tawuran yang kerap terjadi memiliki pengaruh terhadap sepinya pembeli. Dia mengungkap beberapa pembeli dagangannya merasa takut akibat sering terjadinya tawuran di dekat Pasar Gembrong.

"Ngaruh, ngaruh banget. Karena kalau ada tawuran kan orang tahu lewat media sosial, ada tawuran di Pasar Gembrong, otomatis mereka takut. Takutnya pas ke sini mereka bisa ketimpuk batu. Ini kan pas dekat pintu lokasi tawurannya," ungkap Ice ditemui di lokasi, Sabtu (4/1/2025).

Dia juga sempat bercerita keluhan pembeli ini disampaikan langsung kepadanya. Dia mengatakan pembelinya yang sempat berencana datang ke toko batal akibat tawuran pecah pada awal tahun lalu.

"Oh iya, ada ngeluh, dia ngomong gini, 'Aku sebenarnya mau ke sini. Karena dengar-dengar ada tawuran, nggak jadi, karena takut ada tawuran'. Dia tuh sebenarnya mau ke sini pas yang tawuran pertama di awal tahun itu akhirnya nggak jadi sampai sekarang. Katanya bulan depan aja jadi ke sininya," kata Ice.

Selain itu, ada Santi, yang merasa memang dagangan semakin sepi akibat adanya tawuran. Dia mengaku toko dagangannya mulai sepi sejak pandemi COVID-19.

"Ngaruh, tapi nggak terlalu sih, karena kan tawuran malam. Sepi sih ya sepi, memang pendapatan juga terus-menerus turun kan setelah COVID-19, ditambah lagi mungkin ada begituan ya," ujarnya.

Dia mengaku pendapatan pun terus merosot setiap tahunnya. Kini, dia menyebut keuntungan yang hanya Rp 2 juta sudah sangat disyukuri.

"Ya kalau pendapatan turun setelah Corona aja. Sebelum Corona bisa Rp 10 juta lebih, sekarang dapat Rp 2 juta aja udah alhamdulillah," ujar dia.




(maa/maa)
HALAMAN SELANJUTNYA
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork