Bantalan Rel 380 KM Diganti Beton Pada 2008
Senin, 23 Apr 2007 19:58 WIB
Jakarta - Sebagian rel KA di Indonesia masih berbantalkan besi dan kayu. Kondisi ini berpotensi mengakibatkan kecelakaan KA. Tahun 2008, bantalan sekitar 380 Km rel KA akan diganti beton. Selain untuk meningkatkan keselamatan, penggantian bantalan rel dengan beton juga berkaitan dengan sistem persinyalan yang akan dipakai menggunakan electronic interlocking system."Penggantian rel dengan beton tersebut masuk pada program peningkatan jalan kereta api pada tahun anggran 2008," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Departemen Perhubungan (Dephub), Soemino Eko Saputro, di Kantor Dephub, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (23/4/2007).Penggantian rel KA dengan beton tersebut akan dilakukan antara lain pada jalur Bandung-Banjarnegara, Semarang-Surabaya, Bangil-Malang-Kertosono. Selama ini jalur tersebut masih menggunakan bantalan besi atau kayu."Kalau bantalan kayu usia lebih dari 10 tahun sudah lapuk. Kalau besi tahan lama, tapi listrik untuk persinyalan kan bisa merambat dari bantalan besi melalui rel, pengaruhnya pada persinyalan. Kalau beton bisa bertahan paling tidak 75 tahun," ujar Soemino.Alokasi dana peningkatan jalan KA ini menghabiskan sekitar Rp 790 miliar untuk tahun anggaran 2008 dari total pagu anggaran dari APBN untuk Ditjen Perkeretaapian sebesar Rp 3,5 triliun.Penggantian bantalan rel KA ini akan dilakukan pada semua jalur KA di Jawa dan Sumatera secara bertahap. Komposisi bantalan rel ini, dari 4.500 kilometer jalur rel KA, baru sekitar 50 % saja yang menggunakan bantalan beton. Sisanya sebesar 20% masih menggunakan bantalan besi dan 30% menggunakan bantalan kayu."Akan diganti bantalan beton semua secara bertahap, kecuali pada jalur tertentu. Saya perkirakan ini tidak lebih dari 5 tahun," ujar dia.Bantalan Besi Jalur Semarang-SoloPada kesempatan itu, Soemino juga mengatakan, jalur KA Semarang-Solo sepanjang 30 kilometer akan diganti dengan bantalan rel ka dari besi. "Bantalan besi digunakan di sepanjang jalur itu karena tanahnya berpasir dan lembek," kata dia. Jalur Semarang-Solo ini meliputi Semarang-Brumbung-Kedung Janti-Gundi, yang selama ini masih menggunakan bantalan kayu. Sementara bantalan rel besi akan diambil bantalan besi bekas rel yang diganti bantalan beton. "Kita tidak akan membeli bantalan besi lagi, mahal," ujar dia.
(nwk/asy)