Alquran Mini Bertinta Emas Ditemukan di Pulau Banda
Minggu, 22 Apr 2007 15:29 WIB
Ambon - Sebuah mushaf Alquran berukuran 1,5 x 2,5 cm, ditemukan seorang warga terdampar di pantai di Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, pada Jumat 20 April lalu. Keunikannya, Alquran tersebut ditulis dengan tinta emas di atas selembar kertas yang kemudian dilipat-lipat hingga berbentuk sebuah kitab.Kisah penemuan mushaf Alquran ini, diungkapkan Karama Rajab (49) kepada detikcom saat ditemui di kediamannya di kawasan pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Minggu (22/4/2007). Saat itu warga desa Lontor ini tengah menunggu kedatangan Kapal Motor Pelni Bukit Siguntang yang akan ditumpanginya ke Banda.Karamah menceritakan, dirinya dan beberapa temannya tengah berjalan-jalan di pantai Desa Lontor, tiba-tiba dia melihat ada sebuah benda kecil yang tergeletak di pasir. Karama pun memungutnya. Benda kecil yang dipungutnya menyerupai buku. Berwarna hitam keabu-abuan. Setelah dibuka Karama kaget lantaran benda itu adalah sebuah mushaf Alquran dengan tulisan tinta emas. "Saya kaget, saat dibuka, tulisannya bertinta emas. Lain dengan biasanya," tuturKarama. Mushaf Alquran ini hanya berisi 17 juz. Ditulis di atas selembar kertas panjang yang dilipat-lipat dalam 16 lipatan. Meski terkejut, Karama bersyukur menemukan Alquran mini itu. "Semua orang belum tentu bisa menemukan seperti yang saya temukan," kata dia. Saat ini, ia menyimpan mushaf Alquran itu di dompetnya dan selalu di bawa ke mana-mana.Petani perkebunan Pala ini mengaku, sebelum menemukan mushaf Alquran itu dirinya tidak pernah mendapatkan petunjuk apapun. Tetapi setelah itu barulah muncul petunjuk serta gambaran yang melintas dipikirannya untuk membantu dan menolong orang-orang yang membutuhkan pertolongan."Juga ada petunjuk mana yang dilarang dan mana yang tidak", ungkapnya.Menurut dia mushaf Alquran temuannya itu memiliki kerahasiaan khusus untuk dapat merasakan sesuatu yang berbeda. "Hanya saja keyakinan harus ada bagi yangmemegangnya," ucapnya.Lelaki beranak empat ini berniat menjualnya. Tujuannya supaya hasil penjualannya itu bisa digunkan untuk menyelesaikan pembangunan masjid di desanya. "Saya mau jual. Tapi untuk membantu pembangunan masjid di desa saya," ujar Karama.Ditanya harga benda temuannya itu, Karama katakan, bisa sampai Rp 500 juta. Harga jual ini sekaligus membantu pembangunan masjid dan membantu warga miskin di desa saya yang hidup dalam kekurangan," pungkasnya.
(han/bal)