Kemensos Bikin Aplikasi buat Kumpulkan Donasi dan Undian Berhadiah

Kemensos Bikin Aplikasi buat Kumpulkan Donasi dan Undian Berhadiah

Taufiq Syarifudin - detikNews
Jumat, 27 Des 2024 11:15 WIB
Kementerian Sosial (Kemensos) resmi meluncurkan aplikasi Sistem Manajemen Undian Gratis Berhadiah-Pengumpulan Uang dan Barang (SIM UGB-PUB). (Taufiq S/detikcom)
Kementerian Sosial (Kemensos) resmi meluncurkan aplikasi Sistem Manajemen Undian Gratis Berhadiah-Pengumpulan Uang dan Barang (SIM UGB-PUB). (Taufiq S/detikcom)
Jakarta -

Kementerian Sosial (Kemensos) resmi meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Undian Gratis Berhadiah-Pengumpulan Uang dan Barang (SIM UGB-PUB). Aplikasi itu dibuat untuk memudahkan masyarakat dan lembaga mengajukan izin pengumpulan donasi dan membuat undian berhadiah.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan pengajuan izin melalui aplikasi ini dapat dilakukan dengan terbuka, cepat, dan bisa dipertanggungjawabkan. Izin akan memiliki tenggat waktu dan wajib diperbarui.

"Izinnya sangat mudah, setelah izin didapat, itu izin yang diberikan selama 3 bulan. Kalau perolehan donasinya melebih Rp 500 juta, harus melibatkan akuntan publik untuk mengaudit. Dan laporannya juga diserahkan kepada Kementerian Sosial. Kalau di bawah Rp 500 juta, cukup audit internal oleh yayasan atau badan hukum," kata Mensos Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul dalam sambutannya di kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, saat pengajuan izin, lembaga atau masyarakat yang mengajukan izin wajib berbadan hukum. Selain itu, mereka harus menjabarkan tujuan dan peruntukannya sehingga harapannya pemanfaatannya jelas.

"Hasilnya itu bisa dipertanggungjawabkan dan terukur untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, khusus untuk UGB, Gus Ipul meminta ada aturan sebanyak 10 persen dari perolehannya dikembalikan ke Kemensos.

"Kalau kita melakukan undian berhadiah gratis, ini ada aturannya. Aturannya apa? 10% dari perolehannya, atau dari undian gratis yang disajikan kepada publik itu, 10% harus masuk ke rekening pemerintah," ucapnya.

"Jadi kalau BRI, Bank Mandiri, dan juga penyelenggara-penyelenggara yang lain, yang termasuk penyelenggara gerak jalan, yang menyelenggarakan undian gratis berhadiah, itu harus mengembalikan 10% dari undian yang diberikan kepada masyarakat," sambung dia.

Adapun Gus Ipul menyebutkan, setiap tahun, Kemensos mendapatkan Rp 140-150 miliar dari undian gratis berhadiah itu. Pendapatan itu hasil dari aturan 10% dari undian gratis berhadiah.

(azh/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads