Korban Dugaan Pelecehan Ungkap Agus Difabel Awalnya Minta Bantu Telepon Ibu

Korban Dugaan Pelecehan Ungkap Agus Difabel Awalnya Minta Bantu Telepon Ibu

Ahmad Viqi - detikNews
Jumat, 20 Des 2024 11:27 WIB
Ms X, salah satu korban pelecehan IWAS saat diwawancarai di Kota Mataram, Kamis (19/12/2024). (Ahmad Viqi/detikBali).
Foto: Ms X, salah satu korban pelecehan IWAS saat diwawancarai di Kota Mataram, Kamis (19/12/2024). (Ahmad Viqi/detikBali).
Jakarta -

Pria difabel tersangka pelecehan seksual, IWAS (22) diduga kerap menggunakan modus menelepon orang yang diduga ibunya. Hal ini untuk memperdaya para korbannya yang sudah mencapai 17 orang.

Dilansir detikBali, Jumat (20/12/2024), korban ke-17 sebut saja Ms X, mantan mahasiswi Universitas Mataram (Unram) asal Makassar, Sulawesi Selatan. Ms X mengisahkan kejadian yang menimpanya itu berawal dari pertemuannya dengan IWAS di Taman Udayana, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada akhir Februari 2024.

Saat itu, Ms X menaruh iba kepada IWAS yang tak punya kedua tangan. Apalagi, IWAS mengaku baru saja kehilangan sepeda motor yang dibawa kabur oleh kekasihnya. Dia lantas meminjam handphone kepada Ms X.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IWAS menyebutkan satu nomor ponsel untuk ditelepon. Karena IWAS tak punya dua tangan, Ms X pun menelepon nomor tersebut. IWAS mengaku nomor ponsel itu adalah milik ibunya.

"Ternyata itu nomor ibunya. Setelah nyambung, IWAS kasih tahu ibunya ternyata perempuan yang dia cari itu tidak ada di (Taman) Udayana," kata Ms X.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, Ms X lalu kembali ke kosannya. Tapi ternyata ia dibuntuti oleh IWAS. Bahkan IWAS memaksa ingin masuk ke kamar Ms X. IWAS juga meminta Ms X membantunya masturbasi.

Simak selengkapnya di sini

Simak Video Korban Pelecehan Seksual Pria Difabel Disebut Lebih dari Satu Orang

[Gambas:Video 20detik]



(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads