Partahi Lumbantoruan, Si Pendiam dan Pintar

Partahi Lumbantoruan, Si Pendiam dan Pintar

- detikNews
Rabu, 18 Apr 2007 05:06 WIB
Medan - Partahi Mamora Halomoan Lumbantoruan (34) dikenal sebagai sosok pendiam oleh keluarga dan kerabat. Almarhum yang akrab disapa di rumah dengan panggilan Halomoan ini hanya akan berbicara banyak kepada orang yang terbilang dekat. Namun minat belajarnya sejak kecil memang kuat. Dia sempat meraih Juara I lomba Matematika tingkat Sumatera Utara (Sumut). Mamora Halomoan yang lahir pada 26 April 1972, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya adalah Letnan Kolonel (Purn) Toham Lumbantoruan. Ibu kandungnya sudah meninggal dunia. Sementara ibu tirinya, Letnan Kolonel (CPM) Ny. MF Sugiyarti bertugas di Puspom TNI di Jakarta, namun sedang berdinas di Semarang, Jawa Tengah. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) mulai kelas satu hingga kelas lima berlangsung di Jakarta. Mamora Halomoan kemudian pindah ke SD Immanuel Medan, karena mengikuti tugas orangtua yang aktif di militer. Saat duduk di Kelas VI SD Immanuel, Mamora Halomoan menunjukkan kepintarannya. "Dia menjadi juara lomba Matematika untuk tingkat Sumatera Utara. Sementara di kelas, dia juga terbilang sering menjadi juara kelas," kata sang ayah, Toham Lumbantoruan (67), di kediaman Jl Karsa, Medan, Rabu (18/4/2007). Pendidikan tingkat SMP juga berlangsung di SMP Immanuel Medan. Sementara SMA di SMA Negeri I Medan. Setamat SMA, Mamora Halomoan kemudian mencoba Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru) perguruan tinggi. Uniknya, Walau lulus dia enggan masuk perguruan tinggi negeri. "Dia lulus Sipenmaru. Tapi tidak mau masuk. Dia lebih mau kuliah di universitas Parahyangan, Bandung. Maka dia kuliah di sana. Pendidikan S-2 juga di Parahyangan," kata Toham. Setamatnya dari S-2, pada tahun 2001, Mamora Halomoan sudah berencana ke Amerika Serikat. Namun seiring dengan terjadinya serangan terorisme di New York, Amerika Serikat pada 11 September 2001, ada kesulitan untuk melanjutkan studi di sana. Karena ketatnya aturan warga negara asing masuk ke Amerika Serikat. "Baru pada Januari 2004, dia bisa berangkat ke Amerika Serikat. Kami sekeluarga melepasnya dari Jakarta. Sejak itu, dia belum pernah pulang ke Indonesia," jelas Toham yang sempat menjabat sebagai Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Binjai, Sumut.Malang tak dapat ditolak, Halomoan mahasiswa SE Tekhnik sipil Virginia Tech University ini tewas tertembus peluru, bersama 32 rekannya yang lain dalam tragedi penembakan di Kampus Virginia pada 16 April yang dilakukan seorang mahasiswa berusia 23 tahum asal Korea Selatan. (rul/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads