Selamat Karena Pura-pura Mati

Virginia - Para korban yang selamat dari tragedi penembakan di Universitas Virginia Tech, AS tak akan pernah melupakan hari paling kelam itu. Beberapa mahasiswa lolos dari maut karena berpura-pura mati. Sebagian lainnya meloncat dari jendela.Seperti diungkapkan oleh Freshman Erin Sheehan yang selamat dari pembunuhan besar-besaran itu. Pria AS itu berbaring di lantai ruangan dan berpura-pura mati ketika pelaku mulai menembaki teman-teman kuliahnya secara membabi-buta."Dia sepertinya sangat cermat soal itu, ingin menjatuhkan semua orang. Saya berusaha terlihat seperti orang mati," kata Sheehan kepada CNN, Selasa (17/4/2007)."Dia pergi sekitar 30 detik, kemudian masuk lagi," ujarnya. Ketika penembakan itu berakhir, hanya empat orang dari dua lusin orang yang berada di ruangan kelas di Norris Hall, Virginia Tech itu yang bisa keluar tanpa cedera."Yang lainnya terlihat tidak sadarkan diri, entah meninggal atau luka parah," tutur Sheehan.Pihak universitas mengatakan, beberapa siswa melompat dari jendela di lantai tiga atau empat ketika mendengar suara berondongan peluru di gedung Norris Hall. "Saya buka jendela dan loncat dari lantai dua," ungkap Alec Calhoun."Saya mengarah ke semak-semak dengan harapan itu akan menolong saya saat jatuh dan saya mendarat dengan punggung saya," kata mahasiswa berusia 20 tahun itu. "Saya bisa melihat orang-orang di depan saya terjatuh dan kaki serta lutut mereka terluka," imbuhnya.Tiffany Ottey masih ingat bagaimana kengerian yang dirasakannya ketika dia bersama teman-temannya mengunci diri di ruangan kelas. Di saat yang sama, penembak sedang beraksi di lantai bawah. "Saya rasa semua orang takut, histeris," ujar Ottey. "Bisa saja penembak naik ke lantai atas," katanya.Polisi saat ini masih terus mengumpulkan petunjuk seputar tragedi penembakan paling mematikan dalam sejarah AS itu. Identitas pelaku masih belum jelas. Namun menurut saksi mata, pelaku adalah seorang pria Asia berusia sekitar 19 tahun. (ita/sss)