Prabowo: Orang Pintar tapi Tidak Loyal Biasanya Merugikan

Prabowo: Orang Pintar tapi Tidak Loyal Biasanya Merugikan

Dwi Rahmawati, Eva Safitri - detikNews
Kamis, 12 Des 2024 21:21 WIB
Presiden Prabowo Subianto di acara puncak HUT ke-60 Golkar (tangkapan layar).
Prabowo Subianto di acara puncak HUT ke-60 Golkar (tangkapan layar)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menyebut seseorang yang pintar tapi tidak loyal biasanya merugikan suatu organisasi. Apalagi, katanya, jika tidak cinta Tanah Air, orang itu dinilainya kurang bermanfaat bagi negara.

"Menurut saya orang yang pintar tapi tidak cinta Tanah Air kurang bermanfaat untuk bangsa dan negara. Orang pintar tapi tidak loyal biasanya merugikan suatu organisasi," kata Prabowo dalam pidatonya di Puncak HUT Golkar, di Sentul, Bogor, Kamis (12/12/2024).

Prabowo menyebut kata 'setia' memang mudah diucapkan. Namun, Prabowo melihat sosok Ketum Golkar Bahlil Lahadalia bukan sosok yang ingkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setia, setia gampang diucapkan sulit untuk dilaksanakan. Setia, setia terutama adalah kepada bangsa negara dan rakyat, dan itu yang saya lihat dari saudara Bahlil," ujarnya.

"Ini bukan saya muji-muji ya, saya presiden loh. Saya bener saya tidak muji-muji, tapi saya katakan yang saya lihat dari perkenalan saya yang tidak lama saya lihat hati beliau merah putih, beliau cinta Tanah Air," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, setia atau loyalitas menjadi kunci untuk memimpin. Selain itu, cinta Tanah Air juga tentunya menjadi kunci lainnya.

"Kuncinya bagi suatu bangsa, kuncinya bagi setiap partai politik, kuncinya bagi setiap organisasi, menurut saya bermanfaat bagi negara atau tidak. Dan untuk bermanfaat bagi bangsa negara ya harus cinta bangsa dan negara itu," ujarnya.

Tonton juga video: Prabowo di HUT Golkar: Saya Merasa Nyaman Ada Mbak Puan

[Gambas:Video 20detik]



(azh/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads