Kuburan Bayi Sempat Dibongkar
Sehari berselang, istri MR meminta membongkar makam putrinya. MR lalu meminta izin ke pihak TPU untuk membongkar makam tersebut.
Setelah mendapat izin dan dibongkar, MR dan pihak keluarga kaget karena kondisi jasad bayinya berbeda dengan catatan medis pihak RS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MR mengatakan bayi yang dikuburkan memiliki tinggi sekitar 70-80 sentimeter (cm), sementara yang tertulis di catatan medis hanya 47 cm. MR dan pihak keluarga kemudian menduga bayi yang dikuburkan bukan berumur satu hari, melainkan sudah berbulan-bulan dilahirkan.
"Bayi saya itu panjangnya lebih dari 47 cm. Jadi itu bisa sampai 60-80 cm. Itu bukan bayi satu hari," kata MR.
MR pun mendatangi RS di kawasan Cempaka Putih itu untuk meminta penjelasan. Namun, menurut MR, pihak rumah sakit menyangkal jika bayi tersebut tertukar.
Dia juga sempat melakukan mediasi sebanyak dua kali dengan pihak rumah sakit. Karena tak ada kesepakatan, MR kemudian memviralkan kejadian itu setelah tiga bulan kemudian.
Pihak RS Siap Fasilitasi Tes DNA
Pihak RS Islam Jakarta Cempaka Putih melakukan mediasi dengan kedua orang tua yang bayinya meninggal dunia setelah sehari lahir. Orang tua menduga bayinya tertukar setelah makamnya dibongkar.
"Alhamdulillah hari ini telah terjadi pertemuan dan kesepakatan dalam suasana yang penuh kekeluargaan dan intinya kami dari Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih akan memfasilitasi proses pemeriksaan tes DNA untuk menguak kebenaran," ujar Direktur Utama RS Islam Jakarta Cempaka Putih Jack Pradono Handojo dalam pernyataannya yang diunggah di akun RS Islam Jakarta Cempaka Putih, dilihat, Selasa (10/12/2024).
Pihak rumah sakit akan menanggung seluruh biaya proses di laboratorium. Dia berharap langkah ini menjadi kebaikan.
"Akan menanggung biaya yang diperlukan di laboratorium yang dipilih semoga hal ini bisa menjadi jalan kebaikan untuk kita semua," kata Jack.
Tonton juga Video: Perwira di Balik Kisah Bayi Tertukar
(ygs/ygs)