4 Fakta Jakarta Modifikasi Cuaca demi Cegah Bencana

4 Fakta Jakarta Modifikasi Cuaca demi Cegah Bencana

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 10 Des 2024 07:50 WIB
Mendung hitam memayungi langit Jakarta, seperti terlihat di kawasan Thamrin, Tanah Abang, Minggu (17/3/2024). BMKG memperkirakan cuaca ekstrim masih terjadi hingga esok (18/3/2024) lantaran aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJ0) dan bibit siklon tropis.
Ilustrasi/langit Jakarta (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Pemprov Jakarta Sebar 3,2 Ton Garam

Operasi modifikasi cuaca (OMC) ini dilakukan dengan menyebarkan 3,2 ton garam untuk meminimalkan dampak dari potensi hujan ekstrem. OMC ini berlangsung selama tiga hari pada 7-9 Desember 2024.

"Pada hari kedua pelaksanaan OMC, penyemaian awan dilakukan sebanyak empat kali sepanjang hari Minggu kemarin, dengan total 3.200 kilogram bahan semai berbasis garam (NaCl)," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD Provinsi Jakarta Mohamad Yohan dalam keterangannya, Senin (9/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yohan mengatakan OMC dapat mengurangi intensitas curah hujan di Jakarta dan mempercepat proses pengendapan di wilayah udara luar Jakarta. OMC masih berlangsung hingga hari ini.

"OMC dapat mendistribusikan curah hujan secara merata sehingga dampak dari potensi hujan ekstrem juga bisa diminimalkan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

BPBD bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta PT SAI (Songo Aviasi Indonesia). BPBD, BMKG, dan PT SAI melakukan penyemaian awan di Barat Laut Jakarta, Timur Lampung, serta pesisir Lampung Selatan.

Pemprov Siapkan Rp 4 Miliar

Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengungkap anggaran yang digunakan untuk modifikasi cuaca ini. Operasi ini menggunakan anggaran BPBD Jakarta mencapai Rp 4 miliar.

"Anggarannya yang tersedia di BPBD saat ini kurang lebih sekitar Rp 4 miliar. Ini nanti kita akan optimalkan sesuai dengan kebutuhan," kata Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin (9/12).

Meski begitu, ia menjelaskan bahwa pihaknya juga berjaga-jaga untuk menggunakan biaya tak terduga (BTT) jika anggaran BPBD belum tersedia. Jika menggunakan biaya tak terduga, menurut Teguh, pihaknya harus membuat pernyataan status darurat.

"Kalau anggarannya belum tersedia di BPBD, kami menggunakan anggaran BTT, biaya tak terduga. Namun, karena menggunakan anggaran BTT nantinya, kita juga harus mengeluarkan status kondisi darurat," ujarnya.

"Ini kami juga sedang koordinasi, pastinya dengan BNPB, dengan BMKG, kemudian juga berbagai kementerian lembaga yang terkait," imbuhnya.

Tonton juga Video: Google Perkenalkan GenCast, Model AI untuk Prakiraan Cuaca

[Gambas:Video 20detik]




(lir/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads