Harapan Aiptu Imam: Anak-anak di Keerom Tumbuh Santun Lewat Ngaji

Harapan Aiptu Imam: Anak-anak di Keerom Tumbuh Santun Lewat Ngaji

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 06 Des 2024 11:21 WIB
Aiptu Imam Ghozali di Hoegeng Corner
Aiptu Imam Ghozali (Foto: Dok detikcom)
Jakarta -

Aiptu Imam Ghozali berharap program mengaji bisa memiliki dampak positif bagi anak-anak di wilayah binaannya di Keerom Skanto, Keerom, Papua. Dia ingin anak-anak di sana memiliki sopan santun dan berbudi pekerti yang baik.

"Jadi saya kepengin sekali punya cita-cita itu agar anak-anak ke depannya mempunyai akhlak yang baik, mempunyai adab yang baik, tutur yang baik, sopan santun kepada orang tua," kata Aiptu Imam dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Jumat (6/12/2024).

Aiptu Imam menyisihkan gajinya untuk memenuhi segala kebutuhan dalam mengajar ngaji anak-anak. Dia merasa bahagia melihat anak-anak tersenyum dan belajar dengan antusias.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sementara ini pakai gaji kita, apa yang kita punya ya kita sodakohkan untuk mengajar ngaji, untuk beli lampu, listrik musala dari pribadi. Kita tidak memungut biaya dari anak-anak, pokoknya anak-anak kita ajari, bisa senyum, bisa pulang dengan baik dan akhlaknya bisa lebih baik lagi," ujar Aiptu Imam.

Pengabdian Aiptu Imam Ghozali itu berawal dari keprihatinannya terhadap kondisi anak-anak di Kampung Wiantri yang saat itu banyak belum belajar mengaji. Bersama sang istri, ia memulai langkah kecil untuk membimbing mereka membaca Al-Quran. Kini, usaha tersebut membuahkan hasil dengan jumlah santri yang telah mencapai 70 orang.

ADVERTISEMENT

"Jadi antusias warga sangat mendukung sekali, sangat senang karena merasa anak-anaknya dibantu mengaji, mereka memberi sambutan baik sekali dari warga," kata Aiptu Imam dalam wawancara terpisah beberapa waktu lalu.

Selain belajar tajwid, anak-anak juga belajar tentang ilmu fikih, adab dan sopan santun. Sementara itu, anak-anak yang sudah selesai belajar mengaji di Fathun Nadja, biasanya mereka melanjutkan pendidikannya ke pondok pesantren di Pulau Jawa.

"Jadi mengajarnya di samping tajwid, ada ilmu fikih, terus mengajarkan juga tentang adab, supaya anak-anak kalau kembali ke rumah mereka lebih baik," imbuh Aiptu Imam.

Aiptu Imam belajar tentang ilmu agama saat tinggal di Jember, Jawa Timur. Ketika dirinya kemudian ditugaskan berdinas di Papua, ilmu agama yang telah dipelajarinya itu dia ajarkan kepada anak-anak di sana.

"Di samping itu saya juga sebagai ketua DMI di kampung. Juga kalau ada waktu ikuti petunjuk jadi khatib naik," ujar Aiptu Imam.

Dia bersyukur ilmu agama yang diajarkan kepada masyarakat di Keerom, Papua, membawa dampak positif. Dia berharap kehadirannya di tengah-tengah warga dapat memberikan citra yang lebih baik bagi kepolisian.

"Jadi kepengin citra polisi lebih baik lagi dan warga juga mengetahui agama supaya terjalin kerukunan kebersamaan di antara umat beragama," kata Aiptu Imam.

(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads