Upaya Pemprov Kalteng Entaskan Kemiskinan

Hana Nushratu - detikNews
Selasa, 03 Des 2024 13:12 WIB
Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng Leonard S. Ampung. Foto: Pemprov Kalteng
Jakarta -

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Aurila Hotel Palangkaraya.

Rakor dibuka secara resmi oleh Kepala Bappedalitbang Prov Kalteng Leonard S Ampung mewakili Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Dalam sambutannya, Leonard menyampaikan kemiskinan merupakan permasalahan yang memerlukan langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistematik, terpadu, dan menyeluruh, dalam rangka mengurangi beban dan memenuhi hak-hak dasar warga negara secara layak melalui pembangunan inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan untuk mewujudkan kehidupan yang bermartabat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Persentase Penduduk Miskin Prov Kalteng Tahun 2024 berada di angka 5,17% atau sebanyak 145.630 jiwa. Angka ini naik 0,06 poin atau 1,17% dibandingkan capaian Tahun 2023 yang sebesar 5,11%.

Garis kemiskinan juga meningkat menjadi Rp 623.954 per kapita per bulan, yang di atas Garis Kemiskinan Nasional tahun 2024 yang sebesar Rp 582.932 per kapita per bulan. Namun demikian, angka kemiskinan Prov Kalteng tersebut masih berada di bawah angka nasional yang sebesar 9,03%, dan masih menjadi provinsi urutan ke-5 nasional dari 38 provinsi dengan angka kemiskinan terkecil.

"Kemiskinan adalah persoalan besar yang harus kita entaskan bersama", tegas Leonard, dalam keterangan tertulis, Selasa (3/12/2024).

Melalui forum strategis ini, Leo menekankan beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian serius semua yakni agar terus berperan aktif dalam koordinasi, perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan program/kegiatan penanggulangan kemiskinan yang bersifat inklusif, sinergis, dan juga tepat sasaran.

Selain itu, untuk meningkatkan ketepatan sasaran, data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (Data P3KE) hendaknya bisa terus diverifikasi dan divalidasi, memastikan efektivitas pelaksanaan program, baik ketepatan sasaran, jumlah, maupun waktu penyaluran, dengan memprioritaskan kelompok rentan, seperti lansia tunggal, penyandang disabilitas, dan kepala keluarga perempuan.

Terakhir, Leonard menekankan agar mengintensifkan sinergi dan kolaborasi lintas sektor, antara pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, dan industri di sektor potensial. Dengan makin tingginya harmonisasi serta didukung potensi sumber daya yang ada, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Turut menghadiri rakor diantaranya Perwakilan dari Perangkat Daerah dan Pimpinan Instansi Vertikal Prov Kalteng, Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng Adrian Pangestu, Kepala Perangkat Daerah Kabupaten/Kota se-Kalteng, Pimpinan Perguruan Tinggi, Perbankan, BUMN/BUMD, dan Organisasi Kemasyarakatan.

Rakor ini menghadirkan para Narasumber yakni Asisten Deputi Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden RI Adyawarman yang hadir secara virtual, Plh Karo Ekonomi Fanny Kartika Octavianti, Kepala BPS Prov Kalteng Agnes Widiastuti dan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik di BPBPK Prov Kalteng Alpius Patanan serta seluruh peserta rakor.

Tonton juga video: Budiman Jadi Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan, Haikal Hassan Kepala BPJPH






(hnu/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork