Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut pihaknya tidak merasa tersindir adanya sayembara senilai Rp 8 miliar untuk mencari keberadaan buron Harun Masiku. Sayembara ini dibuka oleh politikus Partai Gerindra Maruarar Sirait.
"Nggak juga (merasa tersindir). Dalam Undang-Undang KPK sudah jelas di sana bahwa dalam rangka pemberantasan korupsi KPK mengajak seluruh elemen masyarakat bangsa. Kalau ada masyarakat yang merasa mungkin merasa kenapa kok ini nggak ketemu-ketemu, dibikinlah sayembara," kata Alexander saat ditemui di Sanur, Denpasar, Bali, dilansir Antara, Senin (2/12/2024).
Alex mengatakan sayembara tersebut baik karena uang yang dijanjikan itu tidak berasal dari keuangan negara. Jika memiliki uang pribadi untuk menangkap Harun Masiku, dia pun akan melakukan hal yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bisa saya juga mau bikin sayembara, tapi negara kan nggak ada (uang untuk sayembara)," ucapnya.
Alex mengatakan KPK hingga kini tidak mengetahui keberadaan Harun Masiku. Alex membantah jika KPK dinilai kalah dalam melawan Harun Masiku karena kasus tersebut masih dalam proses, termasuk mencari keberadaan Harun Masiku.
"Nggak (kalah). Kita masih terus cari kok. Saya pikir Indonesia luas, jangankan dia lari ke mana di Jakarta saja kita susah carinya," ujar Alex.
Saat ditanya terkait target Harun Masiku diungkap keberadaannya, Alex mengatakan lebih cepat lebih baik. Dia mengaku masih mempercayai penyidik KPK dalam penanganan perkara Harun Masiku.
"Kita masih mempercayai penyidik, masih berusaha untuk mencari yang bersangkutan," imbuhnya.
Adapun Harun Masiku selalu mangkir dari panggilan penyidik KPK dan sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 17 Januari 2020.
Harun Masiku telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara dugaan pemberian hadiah atau janji kepada penyelenggara negara terkait dengan penetapan calon anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia.
Lihat juga video: KPK Tersindir dengan Sayembara Tangkap Harun Masiku Rp 8 M?