Ibu Pria Tanpa Tangan di Mataram: Buka Baju Tak Bisa, Gimana Memerkosa?

Ibu Pria Tanpa Tangan di Mataram: Buka Baju Tak Bisa, Gimana Memerkosa?

Ahmad Viqi - detikNews
Senin, 02 Des 2024 11:28 WIB
Illustrator 10 with Transparencies. Tight vector background illustration of a stop sign with the graffiti word
Foto ilustrasi setop pemerkosaan. (iStock)
Mataram -

Orang tua IWAS mengaku syok soal anaknya yang disabilitas tidak memiliki dua tangan diduga memerkosa mahasiswi berinisial MA di di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebab, dia mengatakan IWAS bahkan tidak bisa membuka baju sendiri.

"Saya syok berat. Anak saya ini kan tidak bisa buka baju, bagaimana cara memerkosa korban?" ujar GAA, ibu dari IWAS, dilansir detikBali, Minggu (1/12/2024).

Dia menuturkan IWAS menjadi penyandang disabilitas sejak lahir. Menurutnya, anak bungsu dari dua bersaudara itu hingga kini masih terus ditemani saat beraktivitas, termasuk mandi maupun buang air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai sekarang saya masih memandikan dia. Kalau ke mana-mana, dia ada kendaraan khusus motor roda empat," imbuh GAA.

GAA masih yakin anaknya tidak bersalah. Meski menjadi penyandang disabilitas, IWAS aktif berkesenian karena berkuliah di jurusan pendidikan seni di kampus swasta di Mataram.

ADVERTISEMENT

GAA berharap polisi meninjau kembali penetapan IWAS sebagai tersangka. "Saya ingin anak saya bebas, biar bisa main gamelan," tuturnya.

Sebelumnya, Dirreskrimum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat menjelaskan awal mula dugaan pemerkosaan yang dilakukan IWAS. Pada 7 Oktober 2024 sekitar pukul 12.00 Wita, IWAS mengajak korban ke salah satu homestay di Kota Mataram.

"Jadi berdasarkan fakta-fakta yang telah didapatkan dari proses penyidikan bahwa IWAS merupakan penyandang disabilitas secara fisik (tidak mempunyai kedua tangan). Tapi tidak ada hambatan untuk melakukan pelecehan seksual fisik terhadap korban," beber Syarif.

Syarif mengungkapkan modus tersangka melakukan pemerkosaan adalah menggunakan kekuatan kedua kakinya.

"Jadi IWAS membuka kedua kaki korban dengan menggunakan kedua kaki tersangka. Begitu juga dalam melakukan kegiatan sehari-hari menggunakan kedua kakinya seperti menutup pintu, makan, tanda tangan, serta menggunakan sepeda motor khusus," urai Syarif.

Dia menegaskan, berdasarkan alat bukti dan keterangan lima saksi dari teman korban, penjaga homestay, dan saksi korban, terungkap pelaku melakukan pemerkosaan dengan tipu daya.


Baca selengkapnya di sini dan di sini

Lihat juga Video 'Kronologi ABG Bunuh Keluarga di Jaksel: Ayah Ditusuk saat Tidur':

[Gambas:Video 20detik]



(idh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads