BEM Nusantara: Tak Ada Urgensi Tempatkan Polri di Bawah Kemendagri

BEM Nusantara: Tak Ada Urgensi Tempatkan Polri di Bawah Kemendagri

Farih Maulana Sidik - detikNews
Senin, 02 Des 2024 10:13 WIB
Koordinator Pusat BEM Nusantara Arya Dewi Prayetno
Koordinator Pusat BEM Nusantara Arya Dewi Prayetno (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Koordinator Pusat BEM Nusantara Arya Dewi Prayetno menyebut ide Polri di bawah Kemendagri yang diembuskan politikus PDIP, Deddy Sitorus, perlu dikaji mendalam. Namun, dia menilai posisi Polri untuk saat ini sudah tepat.

"Perihal itu, karena masih berupa isu maka di sinilah waktu bagi mahasiswa untuk turut mengkaji hal tersebut apakah wacana itu relevan atau tidak dengan situasi bangsa saat ini. Jika dilihat dari kepuasan publik tentu itu akan sejalan dengan harapan masyarakat bahwa posisi Polri saat ini sudah tepat dan justru harus semakin dikuatkan," kata Arya dalam keterangannya, Minggu (1/12/2024).

Arya meminta usulan ini jangan sampai muncul bersifat reaksioner, apalagi dengan alasan yang mendahulukan amarah sesaat atau kepentingan sempit. Menurutnya, Polri saat ini masih menjadi institusi yang dipercaya publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka bagi saya, lagi-lagi harus dilihat dari tingkat kepercayaan publik saat ini yang masih menjadikan Polri sebagai institusi yang dipercayai. Sehingga tidak ada urgensi untuk menempatkan Polri di bawah Kemendagri karena itu berpotensi melemahkan kinerjanya dan mengecewakan masyarakat banyak," ucapnya.

Terkait kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Arya mengatakan Jenderal Sigit sudah bekerja bagus dengan banyak prestasi yang ditorehkan oleh Polri. Menurutnya, kepercayaan masyarakat terhadap Polri pun meningkat.

ADVERTISEMENT

"Namun tentu tak ada gading yang tak retak, kepemimpinan beliau tentu terdapat kekurangan yang diakibatkan oleh para oknum tertentu. Namun secara garis besar upaya mewujudkan Polri yang humanis dapat saya lihat dari tubuh Polri kepemimpinan Pak Listyo Sigit," ujar Arya.

Dia pun mengapresiasi kinerja Polri yang semakin banyak manfaatnya bagi masyarakat. Sebab, kata dia, Polri sudah melakukan banyak transformasi.

"Kita sadari juga tidak sedikit catatan dari Polri, namun kita sebagai mahasiswa, sebagai intelektual harus melihatnya sebagai suatu catatan bersama bahwa setiap kritik yang diberikan harus bersifat konstruktif dan membangun," imbuhnya.

Usulan PDIP

Seperti diketahui, usulan Polri di bawah Kemendagri disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus. Deddy menyebut pihaknya mempertimbangkan usulan Polri di bawah Kemendagri supaya tak ada intervensi di ajang pemilu.

"Perlu diketahui bahwa kami sudah sedang mendalami kemungkinan untuk mendorong kembali agar Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali di bawah kendali Panglima TNI. Atau agar Kepolisian Republik Indonesia dikembalikan ke bawah Kementerian Dalam Negeri," kata Deddy dalam konferensi pers terkait pelaksanaan dan temuan Pilkada Serentak 2024 di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.

Deddy menilai sebaiknya kepolisian berfokus pada tugas pengamanan terhadap masyarakat. Di luar kewenangan itu, sebaiknya bukan menjadi ranah kepolisian.

"Tugas polisi mungkin, jika nanti DPR RI bersama-sama bisa menyetujui, menjaga lalu lintas kita supaya aman dan lancar. Berpatroli keliling dan rumah-rumah agar masyarakat hidup dengan tenang," ucap anggota DPR RI ini.

"Ada bagian reserse yang bertugas mengusut, melakukan, menyelesaikan kasus-kasus kejahatan untuk sampai ke pengadilan. Di luar itu, saya kira tidak perlu lagi. Karena negara ini sudah banyak institusi yang bisa dipakai untuk menegakkan ini," tambahnya.

(fas/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads