Kegiatan Melelahkan Cliff Muntu Sebelum Tewas

Kegiatan Melelahkan Cliff Muntu Sebelum Tewas

- detikNews
Kamis, 12 Apr 2007 15:01 WIB
Sumedang - Sebelum tewas, fisik praja IPDN Cliff Muntu memang sudah penat. Hampir seharian Cliff melakukan kegiatan fisik yang berat.Demikian disampaikan praja IPDN Michael Woworuntu dalam dialog antara seratusan praja asal Provinsi Sulawesi Utara, anggota DPRD Sulut dan orang tua Cliff di aula rektorat, kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (12/4/2007)."Seharian itu memang lelah sekali. Saya bersama-sama dia seharian sebelum dia tewas," cerita teman dekat Cliff ini bersemangat.Menurut Michael, sejak Senin pagi 2 April 2007, Cliff terus menerus mendapat latihan fisik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dia ikuti. "Sebelum makan siang, Cliff lari bersama pataka sambil membawa ransel yang diisi batu. Setelah lari, Cliff kembali ke barak dan lari lagi untuk mengejar makan siang di ruang Menza," kenang Michael serius."Setelah makan siang, kami ada pengecekan polisi praja selama 15 menit. Kami mendapat doktrin dari praja tingkat III. Selanjutnya kami harus melakukan push up dan sit up. Setelah itu, diteruskan dengan pengecekan drumband<, di sini pun ada push up dan sit up," lanjut teman seangkatan Cliff ini.Kegiatan itu baru berakhir pukul 14.00 WIB. Cliff dan Michael pun mengikuti kuliah hingga pukul 15.30 WIB.Selesai kuliah, tanpa istirahat, keduanya mengikuti latihan drumband. Mereka berlari dari barak menuju lapangan yang berada di atas (daerah yang lebih tinggi). Latihan ini berlangsung hingga pukul 17.45 WIB."Lalu ada pengarahan selama 15 menit di lapangan parade. Setelah itu kami pulang ke barak untuk mandi," cerita Michael.Pukul 18.30 WIB, mereka pun makan malam selama 30 menit. "Habis itu, Cliff langsung ke gereja sampai pukul 19.00 WIB," ujar Michael.Michael mengatakan, kegiatan selanjutnya adalah latihan drumband di selasar. "Kami latihan hingga pukul 23.30 WIB. Tapi saya lihat, Cliff mau pergi lagi, saya tegur, katanya mau ada pertemuan pataka. Saya larang, tapi dia bersikeras," kenangnya."Dan akhirnya, saya mendengar dia meninggal pukul 00.30 WIB, kami hanya bisa menangis," lanjutnya sendu. (ken/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads