Kronologi Kecelakaan Pesawat Garuda GA-200 Versi KNKT
Rabu, 11 Apr 2007 20:21 WIB
Jakarta - KNKT akhirnya mengumumkan kronologi kecelakaan pesawat Garuda GA-200 di bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Berikut ini rilis yang disampaikan oleh ketua KNKT, Tatang Kurniadi, di gedung Departemen Perhubungan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (11/04/2007).Hari Rabu (7 Maret 2007), pukul 07.05 WIB, Pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta-Yogyakarta mengalami kecelakaan pada saat mendarat di bandara Adi Sucipto. Kondisi cuaca pada saat pendaratan dalam keadaan baik, kecepatan angin kurang dari 5 knot, dan jarak pandang kurang lebih 5 km.Kemudian tragedi itu pun terjadi. Pesawat gagal berhenti dan meluncur sehingga menabrak pagar besi bandara. Roda utama pesawat menabrak tanggul dengan kecepatan cukup tinggi.Sambil terus meluncur, sayap kanan membentur tanah persawahan lalu patah. Patahannya terlempar ke arah kiri pesawat sehingga bertumpuk pada sayap kiri. Tidak pelak lagi, bahan bakar yang tertampung di bagian sayap tumpah dan menyebar ke area persawahan. Pesawat kemudian berhenti di persawahan dengan api yang cepat membesar.Berdasarkan keterangan pilot Angkatan Udara (AU) serta beberapa petugas Air Traffic Control (ATC) mengetahui bahwa pesawat saat melakukan pendaratan terlihat masih terlalu tinggi di atas landasan pacu, dalam kecepatan cukup tinggi, dan tidak dalam kondisi biasanya. Pesawat turun dengan kondisi kemiringan yang cukup curam dan diketahui bahwa sikap pesawat dalam keadaan tidak stabil atau oleng. Pesawat mendarat pada daerah touch down zone atau kurang lebih 650 meter dari ujung landasan pacu sembilan (menurut perhitungan data Flight Data Recorder FDR kurang lebih 850 meter).Setelah menyentuh landasan pesawat mengalami bouncing sebanyak dua kali, dan ketika menyentuh landasan untuk yang ketiga kali, pesawat berada di sekitar exit D. Roda pendarat depan patah yang mengakibatkan pesawat meluncur dengan batang roda pendarat. Hal tersebut mengakibatkan gesekan logam pada landasan yang menimbulkan percikan api pada sisa landasan pacu.
(anw/gah)