Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menerima dialog dengan BNN terkait pemberantasan narkotika di Indonesia. Kepala BNN, Marthinus Hukom, menyampaikan akan memperkuat kemampuan intelijen dalam rangka memberantas narkoba di Tanah Air.
"Kalau kita melihat narkoba hari ini pada tingkat yang mengkhawatirkan dan Bapak Presiden kita sudah menyadari itu bahkan beliau memerintahkan untuk melakukan pengejaran, penangkapan, pemberantasan terhadap narkoba ini, dengan menguatkan kemampuan intelijen," kata Marthinus saat konferensi pers di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2024).
Ia menyebut akan meningkatkan kemampuan intelijen di BNN. Pihaknya juga akan mengedepankan pendekatan hingga penguatan organisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menangkap beberapa pernyataan beliau dalam beberapa kesempatan bahwa kekuatan intelijen inilah yang harus dikuatkan dan beliau sebagai latar belakang militer, beliau menyadari itu bahwa kita harus punya intelijen yang kuat," ujar Marthinus.
"Karena kita menghadapi satu kekuatan besar baik kekuatan struktural organisasi itu, organisasi narkotik maupun kita menghadapi kekuatan finansial mereka. Maka harus dihadapi dengan kekuatan-kekuatan intelijen juga," tambahnya.
Marthinus menambahkan penguatan intelijen perlu dilakukan di area perbatasan yang rawan masuk penyelundupan narkotika. Adapun daerah yang dimaksud di antaranya kawasan pantai timur wilayah Sumatera, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, hingga Sulawesi.
"Seluruh pantai timur Sumatera itu sangat rawan sekali, kemudian perbatasan antara Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat. Lalu kemudian pesisir Barat, Pulau Sulawesi," ujar Marthinus.
"Nah itulah yang kita kuatkan operasi-operasi intelijen di spot-spot tersebut," imbuhnya.
(dwr/dek)