"Kita perlu berbenah, karena isunya pelayanan, kita harus menjalankan dengan sistem. Kita memastikan SOP bisnis proses yang sudah disusun apakah sudah benar-benar simplifikasi atau belum. Harus simpel, prudent, akuntabel. Kalau dalam bahasa auditor adalah GRC, governance, risk management, and compliance," ujar Nusron dalam keterangan tertulis, Jumat (22/11/2024).
Dalam kunjungan yang dilaksanakan pada Kamis (21/11) ini, Nusron berpendapat bahwa kunci dalam pelayanan publik adalah cepat, akuntabel, dan bersih tanpa pungli sehingga dapat memberikan kepuasan bagi masyarakat.
"Dengan simplifikasi, pelayanan bisa cepat. Tapi juga harus akuntabel, compliance, prudent, dan mempunyai pendekatan risk management ke depan menimbulkan masalah atau tidak," tegasnya.
Untuk mewujudkan pelayanan publik yang baik, Nusron telah menyusun konsep penataan kepegawaian dan sumber daya manusia (SDM) Kementerian ATR/BPN yang harus segera dijalankan.
"Ini supaya pelayanan publik lebih baik, lebih bersih, dan berwibawa. Pelayanan publik dan kepastian publik adalah yang utama, jangan terbengkalai," ungkap Nusron.
Ia juga tak lupa memberikan catatan untuk penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan, redistribusi tanah, pengadaan tanah, dan tata ruang. Menteri ATR/Kepala BPN berharap jajarannya dapat melaksanakan program-program kerja dengan baik sehingga bermanfaat bagi masyarakat.
Sebagai informasi, kunjungan Nusron ke Surabaya ini didampingi oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Harison Mocodompis dan Kepala Kanwil BPN Provinsi Jawa Timur Lampri. (prf/ega)