Polisi menjelaskan kronologi tewasnya seorang pria berinisial AS (57) akibat terkena ledakan tabung alat pemadam api ringan (APAR) di Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut). Saat awal kejadian, korban tengah melaksanakan kegiatan rutin pengisian APAR.
"Pada saat tabung ingin dikirim ke konsumen, Saksi 1 melihat halon (cairan bahan pemadam) terlihat kurang atau angin turun," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (21/11/2024).
Kemudian korban menyuruh saksi menambah angin. Saksi berkata kepada korban kenapa jarumnya tidak naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian korban menyuruh Saksi untuk mematikan keran yang digunakan untuk pengisian," sebutnya.
Terjadi Ledakan
Saat itu kemudian terjadi ledakan pada tabung yang sedang diisi. Karena merasa tidak bisa melihat akibat semburan cairan, saksi pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka.
"Setelah selesai dari kamar mandi, Saksi melihat korban sudah keadaan bersimbah darah dan dalam keadaan tergeletak di TKP (tempat kejadian perkara) yang terletak di dapur rumah milik korban," jelasnya.
Ade Ary mengatakan saksi kemudian memanggil dua orang lainnya untuk membantu korban. Namun keduanya tidak sanggup melihat korban.
"Lalu saksi memanggil sekuriti untuk meminta bantuan panggilkan ambulans. Kemudian pihak RS Mitra Keluarga mengecek korban, dan korban dinyatakan sudah dalam keadaan meninggal dunia," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki kasus tersebut. Kapolsek Kelapa Gading Kompol Maulana Mukarom mengatakan tabung APAR tersebut meledak saat korban melakukan pengisian ulang.
"Hasil penyelidikan sementara meledaknya tabung APAR karena korban usaha pengisian tabung APAR di rumahnya," kata Kompol Maulana.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Kelapa Putih, Kecamatan Kelapa Gading, Jakut, pada Rabu (20/11) kemarin. Polisi menyelidiki kasus ledakan tabung APAR ini.
Dugaan sementara, ledakan tabung APAR itu disebabkan kecelakaan kerja. Polisi juga sudah mengamankan lokasi kejadian.
"Sampai dengan saat ini, sementara hasil penyelidikan (karena) kecelakaan kerja," kata dia.
(rdh/mea)