Alex Marwata KPK Jawab Benny Mamoto: Justru Hakim yang Tidak Profesional

Alex Marwata KPK Jawab Benny Mamoto: Justru Hakim yang Tidak Profesional

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Kamis, 21 Nov 2024 08:31 WIB
Pimpinan KPK Alexander Marwata tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus , Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (15/10/2024).Alexander dipanggil untuk diperiksa terkait pertemuannya dengan mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang berstatus sebagai pihak beperkara di KPK.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Calon anggota Dewan Pengawas (Cadewas) KPK Benny Jozua Mamoto menyebut kalahnya KPK dalam praperadilan karena penyidik yang tidak profesional. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata justru melempar bola panas itu ke hakim sidang.

"Kalo saya menilai hakimnya yang tidak professional. Sudah 20 tahun KPK menangani perkara korupsi dengan prosedur yang tidak berubah," kata Alexander kepada wartawan, Rabu (20/11/2024).

Alexander kemudian berbicara soal kasus yang sama persis tetapi praperadilannya ditolak oleh hakim. Dia menegaskan bahwa penyidik KPK sudah bekerja sesuaj aturan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan sudah ada putusan praperadilan sebelumnya yang menolak permohonan pemohon untuk kasus yang sama. Artinya untuk kejadian/peristiwa yang relatif sama ada dua putusan yang berbeda. Penyidik KPK sudah bekerja sesuai dengan prosedur," katanya.

Lebih lanjut, Alex juga mencurigai adanya intervensi atas putusan-putusan praperadilan yang dikabulkan hakim. Dia menilai harusnya Komisi Yudisial (KY) perlu turun tangan menyelidiki.

ADVERTISEMENT

"Kenapa hakim bekerja tidak profesional, bisa jadi yang bersangkutan tidak memahami persoalan atau ada intervensi. KY atau Bawas MA seharusnya turun tangan untuk mengevaluasi putusan hakim," katanya.

"Dan memberi sanksi keras apabila putusannya terindikasi tidak profesional," sambungnya.

Sebelumnya, Benny Mamoto menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR RI. Benny menyebut kalahnya KPK dalam praperadilan karena penyidik yang tidak profesional.

"Kemudian dalam hal kekalahan dalam praperadilan, kami mencoba mempelajari satu, satu, satu, kalahnya karena apa, dan sebagainya. Di sana memang kami melihat ada ketidakprofesionalan dari penyidik," kata Benny dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI, Rabu (20/11).

Benny mengatakan hal itu perlu jadi perhatian ke depannya. Sebab, untuk saat ini, masyarakat lebih berani untuk menggugat.

"Inilah salah satu poin yang nantinya perlu menjadi perhatian, karena saat ini masyarakat lebih berani untuk menggugat, sehingga janganlah nanti kemudian KPK kalah kembali. Perlu profesionalisme kehati-hatian dan sebagainya," tuturnya.

Lihat juga Video 'Alex Marwata Benarkan 17 Pegawai KPK Terlibat Judi Online':

[Gambas:Video 20detik]

(azh/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads