Tidak Semua Praja IPDN Bersalah
Senin, 09 Apr 2007 16:29 WIB
Bandung - Kondisi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tidak seseram yang digambarkan media massa. Budaya kekerasan sudah berlalu dari kampus tersebut.Komentar bernada membela diri itu disampaikan Leo Firmansyah, Wasana Praja (praja tingkat IV) IPDN kepada wartawan di kampus IPDN, Jl Raya Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin (9/4/2007).Karena itu, praja asal Palembang, Sumatera Selatan, ini menyesalkan penayangan kekerasan yang terjadi sewaktu IPDN masih bernama Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN). Menurutnya, kondisi saat ini sudah jauh berubah."Saat ini sudah sangat berubah. Tidak ada yang seperti itu. Saya berani jamin," kata Leo.Soal aksi kekerasan yang menyebabkan praja asal Sulut, Cliff Muntu, tewas, menurut Leo, tidak bisa diartikan semua praja IPDN bersalah. Kasus itu hanya dilakukan segelintir praja dan di luar sistem yang berlaku. "Apakah jika ada 1 atau 2 rakyat Indonesia yang melakukan pencurian, lantas masyarakat Indonesia layak disebut masyarakat pencuri? Tentu tidak," kilah Leo.Leo juga menegaskan, seluruh praja menolak wacana pembubaran IPDN. Menurutnya, langkah tersebut sama sekali tidak tepat."Kalau memang akan diperbaiki, perbaiki yang salah. Masak kalau kakinya yang sakit, orangnya yang dibunuh," ungkap Leo lagi.
(djo/nrl)