Serba-serbi Hari Jurnalis Internasional, Dirayakan 19 November

Serba-serbi Hari Jurnalis Internasional, Dirayakan 19 November

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Selasa, 19 Nov 2024 07:10 WIB
Ilustrasi press freedom day.
Ilustrasi (IluFoto: Istimewa/ Unsplash.com)
Jakarta -

Tanggal 19 November diperingati sebagai Hari Jurnalis Internasional (International Journalist Day). Hari ini bermaksud untuk memberikan apresiasi terhadap mereka yang bekerja sebagai jurnalis, serta untuk menghargai peran dan jasanya.

Hari Jurnalis Internasional adalah suatu hari penting yang didedikasikan untuk mengakui upaya para jurnalis yang ada di seluruh dunia. Ini adalah hari untuk menghargai upaya mereka yang tak kenal lelah dan mengakui risiko yang mereka hadapi setiap hari.

Sejarah Awal Jurnalisme

Mengutip dari National Today, jurnalisme sendiri diketahui sudah ada sejak zaman dinasti Han di Tiongkok (206 SM-220 M), yang memanfaatkan buletin berita yang diterbitkan secara teratur. Namun, baru pada abad ke-17 Masehi, publikasi yang melaporkan berita kepada masyarakat umum dengan cara yang terstandardisasi mulai bermunculan. Teknologi percetakan massal seperti mesin cetak dikembangkan dan memungkinkan pendirian surat kabar untuk menyediakan berita kepada khalayak yang semakin melek huruf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Catatan pertama tentang penerbit surat kabar milik pribadi di Tiongkok dimulai pada akhir dinasti Ming pada tahun 1582 Masehi. Sementara di Eropa, surat kabar pertama sering kali dikenal sebagai "Relation aller FΓΌrnemmen und gedenckwΓΌrdigen Historien" dari Johann Carolus, yang diterbitkan pada tahun 1605 di Strasbourg.

Perkembangan Jurnalistik

Di beberapa wilayah seperti Kekaisaran Romawi dan Kerajaan Inggris, perusahaan jurnalistik dimulai sebagai usaha swasta. Negara-negara lain seperti Prancis dan Prusia mengontrol pers dengan ketat, memperlakukannya terutama sebagai saluran untuk propaganda pemerintah dan melakukan penyensoran secara konsisten. Pemerintah lain seperti Kekaisaran Rusia bahkan lebih waspada terhadap jurnalis. Mereka secara efektif melarang publikasi jurnalistik hingga pertengahan abad ke-19.

ADVERTISEMENT

Seiring berjalannya waktu, publikasi surat kabar menjadi praktik yang lebih mapan, para penerbit meningkatkan penerbitan menjadi mingguan atau harian. Pusat-pusat perdagangan seperti London, Amsterdam, dan Berlin memiliki konsentrasi surat kabar yang lebih banyak. Amerika Latin mendirikan surat kabar pertamanya pada pertengahan hingga akhir abad ke-19 Masehi.

Jurnalisme di Masa Sekarang

Saat ini, masyarakat semakin banyak mengonsumsi berita secara digital melalui e-reader, ponsel pintar, dan perangkat elektronik lainnya. Hal ini telah menyebabkan menurunnya media tradisional dan berkurangnya staf di ruang redaksi. Era digital juga telah memperkenalkan jurnalisme warga berkat internet.

(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads