Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah membangun sumur resapan di sebanyak 29.845 titik untuk periode 2019-2023. Puluhan ribu titik sumur resapan itu tersebar di 5 kota dan 1 kabupaten administrasi untuk mengurangi genangan atau banjir.
"Total sumur resapan Dinas Sumber Daya Air (SDA) periode 2019-2023 adalah sebanyak 29.845 titik. Adapun untuk tahun 2024 ini masih dilakukan pendataan," kata Sekretaris Dinas SDA DKI Jakarta, Hendri, dilansir Antara, Senin (18/11/2024).
Dia merinci jumlah titik sumur resapan pada 2019 sebanyak 1.316 titik di 5 kota administrasi Jakarta. Kemudian, bertambah 1.658 titik pada 2020 di 6 kota dan kabupaten Kepulauan Seribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2021, jumlahnya bertambah 26.349 titik yang tersebar di 5 kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Lantas, pada 2022 bertambah 382 titik dan pada 2023 bertambah 140 titik.
Hendri menuturkan sumur resapan dibuat sebagai upaya pengelolaan air hujan dan konservasi sumber daya air dengan menyerapkan air ke dalam tanah.
"Dalam hal mengurangi genangan, sumur resapan diharapkan dapat mengurangi limpasan air ke saluran kota," tutur dia.
Selain sumur resapan, Dinas SDA juga membangun atau memaksimalkan sistem drainase serta pembangunan tampungan air berupa waduk dan atau embung.
Pada 2024, menurut Hendri, terdapat delapan waduk atau embung yang dibangun dengan rincian enam waduk atau embung merupakan pembangunan lanjutan dan enam waduk/embung baru.
Dinas SDA pun juga mengeruk kali, waduk, dan saluran air untuk mengangkat sedimen lumpur di lima wilayah kota administrasi untuk penanganan banjir.
"Hal itu dilakukan agar kapasitas saluran tetap optimal dalam menampung air sehingga dapat meminimalkan genangan saat musim hujan," ujar Hendri.
Berdasarkan data hingga 1 November 2024, progres pengerukan di lima kota administrasi mencapai 874.886 meter kubik (m3). Jumlah itu sama dengan 94,1 persen dari target volume pengerukan yang sebanyak 929.932 m3.
Simak juga Video: BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Banjir-Longsor di Jabodetabek