Hari Sawit Nasional diperingati setiap tanggal 18 November di Indonesia. Hari ini dirayakan dalam rangka memperingati pertama kalinya penanaman kelapa sawit di Indonesia secara komersial pada tanggal 18 November 1911.
Adanya peringatan Hari Sawit Nasional ini berawal dari usulan Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI). Alasan dipilihnya tanggal 18 November sebagai Hari Sawit Nasional karena sesuai tanggal pertama kali sawit dikembangkan komersial di Indonesia, yakni mulai 18 November 1911.
Latar Belakang Penanaman Sawit di Indonesia
Menurut data pustaka PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit), meski secara komersial penanaman kelapa sawit perdana di Indonesia adalah tanggal 18 November 1911, namun diketahui bahwa sejarah perkembangan kelapa sawit di Indonesia sudah ada sejak lama, yakni pada masa pemerintahan Hindia-Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Publikasi tua koleksi PPKS seperti De Oliepalm (Hunger, 1917; Hunger, 1924) dan Investigations on Oil Palms (Rutgers et al.,1922) menjadi publikasi yang sangat awal menyebarkan informasi mengenai sejarah kelapa sawit di Indonesia.
![]() |
Sejarah dan Perkembangan Sawit di Indonesia
Mengutip dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), ada empat biji kelapa sawit yang diintroduksi pertama kali di Indonesia dan ditanam di Kebun Raya pada tahun 1884 dari Mauritius (Afrika). Saat itu yang menjabat sebagai Direktur Kebun Raya adalah Johannes Elyas Teysmann.
Hasil introduksi kelapa sawit pertama tersebut berkembang dan menjadi induk dari perkebunan kelapa sawit di Asia Tenggara. Pohon induk kelapa sawit tersebut kemudian mati pada tanggal 15 Oktober 1989, namun anakannya masih bisa dilihat di Kebun Raya Bogor.
Selanjutnya, kelapa sawit di Indonesia baru diusahakan sebagai tanaman komersial pada tahun 1912 dan ekspor minyak sawit pertama kali mulai dilakukan pada tahun 1919. Perkebunan kelapa sawit pertama dibangun pada tahun 1911 di Tanah Itam Ulu, Sumatera Utara oleh Schadt seorang Jerman.
Penanaman kelapa sawit secara komersial di Indonesia pertama kali dilakukan di kebun Sungai Liput (Aceh) dan Pulu Raja (Asahan), Sumatera Utara. Hal ini menempatkan Sumatera Utara sebagai wilayah perintis perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Komersialisasi kelapa sawit tersebut lantas menjadi tonggak pengembangan kelapa sawit skala ekonomi di Indonesia. Setelah perang dunia pertama, industri kelapa sawit pun berkembang cukup pesat.
(wia/imk)