Geger Superstar Fitness Tutup hingga Dilaporkan ke Polisi

Geger Superstar Fitness Tutup hingga Dilaporkan ke Polisi

Kurniawan Fadilah - detikNews
Sabtu, 16 Nov 2024 09:06 WIB
Penutupan pusat kebugaran Superstar Fitness merugikan sejumlah member hingga mencapai Rp 5,1 miliar. Member pun melaporkan pihak Superstar Fitness ke Polda Metro Jaya.
Superstar Fitness (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Superstar Fitness sempat membuat geger jagat media sosial. Pasalnya, tempat kebugaran tersebut digugat pailit, tutup, hingga dilaporkan ke pihak kepolisian oleh para member yang dirugikan.

Dirangkum detikcom, Sabtu (16/11/2024), sidang kepailitan Superstar Fitness mulanya digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (14/11) lalu. Sidang diikuti sejumlah member, salah satunya HW, yang mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp 100 juta.

"Saya bergabungnya presale ya, sebelum dibuka di AEON Sentul, itu di bulan Agustus kalau nggak salah, tahun lalu. Terus saya masukin lagi uang untuk PT (personal trainer) 100 sesi, itu Rp 24 juta di bulan Oktober ya. Jadi totalnya Rp 27 juta dikali tiga plus Rp 24 juta, itu Rp 100 juta lebih kerugian saya," kata HW di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HW mengaku sengaja datang ke PN Jakpus untuk melihat sidang gugatan pailit ke Superstar Fitness. Dia mengatakan tak ada pemberitahuan dari pihak Superstar soal gugatan pailit tersebut.

"Jadi sidang ini, itu kita ketahui diam-diam belakangan, nggak ada namanya dari pihak Superstar ini menginfokan ke member bahwa 'oh kita sedang digugat gitu' nggak ada. Kita dapat secara mandiri dan saya secara pribadi datang. Masuk ke ruang sidang tujuannya untuk mengetahui ini apa gitu lho, ternyata di sini saya melihat ada kejanggalan-kejanggalan dari pihak penuntutnya," ujar HW.

ADVERTISEMENT

Dia merasa ada yang janggal dengan gugatan pailit tersebut. Dia merasa gugatan pailit sengaja dibuat sebagai skenario agar pihak Superstar Fitness tak harus bertanggung jawab terhadap kerugian member yang sudah membayar.

"Kejanggalannya, pihak penuntutnya ini seperti nggak, kok ngegugatnya itu nggak sesuai dengan prosedur gitu. Jadi ada keanehan bahwa ini memang mau diburu-buruin, ada skenario pailit yang saya rasakan," ujarnya.

Superstar Digugat Pailit

Dia mengatakan gugatan pailit terhadap Superstar Fitness diajukan oleh seorang kontraktor. Dia mengatakan total kerugian kontraktor itu sebesar Rp 2 miliar.

"Gugatan pemohonnya itu kalau nggak salah nominal tagihan yang tidak terbayar di nilai Rp 2 miliar yang saya dengar," kata HW.

"Pengakuan dari kuasa hukumnya adalah dia kontraktor yang membuat furnitur di dalam tempat gym-nya," imbuhnya.

Dia mengaku tak kenal dengan kontraktor yang mengajukan gugatan pailit tersebut. Dia takut, jika Superstar Fitness dinyatakan pailit tanpa adanya pengetahuan kepada member, tanggung jawab ganti rugi ke member menjadi hilang.

"Saya sangat takut sekali kalau nanti ini diam-diam dinyatakan pailit tanpa member tahu, artinya dia sudah tidak punya hak untuk membayarkan lagi karena sudah pailit dan hanya yang menuntut dipailitkan itu kan yang dibayarkan, itu pun kalau ada nilai yang bisa dibayarkan. Ini kita sebagai member setelah mengetahui ini, sebelum tanggal 14 kita," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Dia mengaku sudah mengunjungi kantor Superstar Fitness di daerah Jakarta Barat. Namun dia mendapati pusat kebugaran itu hanya menyewa bulanan.

"Saya secara pribadi saya sudah mencoba mendatangi alamat kantor PT-nya. PT-nya itu yang di gedung Soho itu ternyata hanya sewa bulanan, di mana dia menyewa bilik nomor C7, yang kapasitasnya tiga orang. Dan itu hanya Rp 6 juta per bulan, dibayarnya bulanan. Dan dari pihak manajemen Soho-nya pun menyatakan bahwa kemarin sudah ada yang ngegeruduk ramai-ramai dari member Superstar. Tapi, sebelum member pada datang, dia sudah 3 minggu yang lalu tidak pernah datang lagi di kantor. Jadi memang ini sudah ada masalah, tapi member tidak diberitahukan. Jadi ada iktikad yang tidak baik dari pihak Superstar-nya," tuturnya.

Dia mengatakan ada kerugian Rp 5,1 miliar dari 700 member dan karyawan Superstar Fitness yang saat ini terdata dalam Google Form. Dia mengatakan data jumlah member di situs Superstar Fitness mencapai 10 ribu orang.

"Total member-nya itu sekitar 700-an. Tapi itu sudah termasuk pihak-pihak yang seperti karyawannya di situ juga. Dan ini kalau menurut dari website-nya superstar.co.id itu dia punya 10 ribu member. Artinya, nilai Rp 5,1 miliar ini belum seberapa apabila semua member-nya speak up harganya," ujarnya.

Dia mengatakan pihak Superstar Fitness juga telah membuat form refund. Namun dia menyebut form refund itu cacat hukum.

"Jadi form refund itu disebar ke member yang pertama disebar itu ke CCM, karena CCM yang batal buka. Lalu ke tempat-tempat lain yang ternyata tutup semua, serentak di awal bulan ini. Jadi form refund-nya itu juga sepertinya cacat hukum gitu ya, karena ada aturan yang bentrok," ujarnya.

Lebih lanjut HW mengatakan tak ada iktikad baik dari Superstar Fitness untuk melakukan ganti rugi kepada para member. Dia tak menutup peluang akan melaporkan pihak Superstar Fitness ke pihak kepolisian.

"Kalau memang kita sampai saat ini tidak ada terlihat iktikad baik dari pihak Superstar, maka kita tidak tertutup kemungkinan untuk mengambil langkah itu," ujarnya.

Dilaporkan Para Member ke Polisi

Penutupan pusat kebugaran Superstar Fitness ini pun dianggap merugikan sejumlah member. Member lantas melaporkan pihak Superstar Fitness ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari sejumlah korban yang menjadi member Superstar Fitness. Saat ini Polda Metro Jaya tengah menyelidiki kasus tersebut.

"Benar. Untuk korbannya ini ada 4 orang yakni APS, RBRH, FCN, dan YMS, mereka adalah member dari Superstar Fitness," kata Ade Ary saat dihubungi detikcom, Jumat (15/11).

Laporan para korban diterima dengan nomor laporan LP/B/6911/XI/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA, tanggal 13 November 2024. Dalam hal ini, terlapor ada 4 orang.

"Terlapornya 4 orang berinisial MS, RC, HJ, dan MK," imbuhnya.

Dalam laporannya itu, korban menerangkan dugaan penipuan yang dialaminya. Berawal ketika para member mengetahui adanya pemberitahuan penutupan sementara operasional Superstar Fitness pada November 2024.

"Pada tanggal yang berbeda-beda di bulan November 2024, perusahan tersebut mengeluarkan surat pemberitahuan bahwa pusat fitness tersebut akan mengalami tutup sementara dikarenakan adanya permasalahan listrik," katanya.

Akan tetapi, hingga saat ini Superstar Fitness tak kunjung beroperasi. Para korban pun merasa dirugikan lantaran pihak pusat kebugaran yang memiliki banyak cabang ini dinilai tidak memiliki iktikad baik menemui para korban.

"Sedangkan para korban sudah membayarkan semua biaya member fitness tersebut. Atas kejadian tersebut para korban mengalami kerugian materi dan imateril," tuturnya.

Dalam pelaporannya tersebut, para korban melampirkan bukti-bukti, antara lain bukti transfer, data kerugian member, selembar agreement, dan info pengumuman penutupan Superstar Fitness.

"Untuk pasal yang dilaporkan, yaitu Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan," pungkasnya.

Simak pernyataan Superstar Fitness di halaman berikutnya.

Superstar Fitness Buka Suara

Superstar Fitness buka suara setelah dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan. Kuasa hukum Superstar Fitness, Daniel Hutabarat, secara terang-terang menyebut bahwa kliennya itu mengalami masalah keuangan.

"Jadi Superstar Fitness itu tutup karena masalah keuangan," kata Daniel kepada wartawan, Jumat (15/11).

Daniel menjelaskan, Superstar Fitness memiliki kewajiban membayar sewa terhadap pihak mal. Selain itu, banyak kebutuhan lain yang harus dibayar setiap bulan, seperti urusan perawatan, listrik, hingga gaji karyawan.

"Nah, dari manajemen udah nggak kuat untuk ngebayar itu. Karena pemasukan mereka dari member-member itu udah nggak ada yang apa namanya, minatnya udah sedikit-lah. Jadi lebih besar pasak daripada tiang," terang Daniel.

Daniel pun menyebutkan cabang-cabang Superstar Fitness di beberapa daerah akhirnya digembok lantaran sudah tak sanggup membayar sewa kontraktor untuk pembangunan tempat Gym tersebut. Hingga akhirnya, menurut dia, Superstar Fitness mengajukan pailit ke pengadilan niaga.

"Mereka ini enggak kuat lagi bayar kontrak, bayar maintenance dan listrik, tutup. Mereka mengajukan kepelitan. Kami digugat kepailitan," tutur Daniel.

Daniel menyatakan kondisi ini yang kemudian banyak disalahartikan sehingga muncul dugaan penipuan. Pihaknya berharap Superstar Fitness bisa segera melunasi utang-piutangnya.

"Kami berharap Superstar ini ngebayar utang-utangnya-lah. Nah, inilah istilahnya usaha bisnis. Namanya kan mereka lagi goyang, masalah keuangan. Itu yang kondisi sebenarnya. Cuma ya mungkin dipelintir sebagian orang lah, dianggap penipu-lah, kita memahami-lah," ujar Daniel.

Daniel menjelaskan perkembangan Superstar Fitness hingga bisa memiliki beberapa cabang merupakan hasil uang yang diperoleh dari para member. Namun, menurut dia, alat-alat gym yang dibeli merupakan hasil dari sistem cicilan.

"Mereka dapet lah dari member ini untuk bayar sewa, bayar karyawan. Ada keuntungan, mereka buka lagi gym lagi di tempat lain. Terus sudah ada untung lagi, buka gym lagi. Mengembangkan, namanya usaha ya. Nah, itulah sampai delapan gym berhasil membuka pengembangan ekspansi dari keuntungan bikin usaha gym," ujarnya.

"Jadi keuangan itu nggak ditilep, ditelen, nggak gitu. Mereka untuk bayar alat gym itu, kan mahal untuk bayar itu. Mereka bayar cicilan ini, cicilan itu, keuangannya sepengetahuan saya ya," lanjut Daniel.

Dia memastikan bahwa persoalan yang dialami Superstar Fitness merupakan masalah keuangan. Dia juga menyebutkan Superstar Fitness sudah kesusahan mendapatkan member lantaran nama perusahaan yang telanjur dinilai buruk.

"Kendala keuangan. Sedangkan sudah gonjang-ganjing gini, kita nih tetap berusaha aktif. Nah kita kan harus banyak merekrut lagi. Setelahnya siapa ini yang mau ikut gym lagi sama kita? Orang udah pada nggak percaya, Bang. Jadi nggak akan ada yang ini lagi ikuti kita. Udah rusak namanya," ujarnya.

Halaman 3 dari 3
(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads