Waka MPR Imbau Antisipasi Perubahan Kebijakan AS Imbas Terpilihnya Trump

Waka MPR Imbau Antisipasi Perubahan Kebijakan AS Imbas Terpilihnya Trump

Inkana Putri - detikNews
Kamis, 14 Nov 2024 14:49 WIB
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat
Foto: MPR

Suzie mengungkapkan salah satu kebijakan yang akan diberlakukan antara lain kebijakan tarif terhadap produk impor di AS untuk melindungi produk dalam negerinya.

"Kebijakan tersebut juga akan berdampak pada produk-produk Indonesia yang diekspor ke AS," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suzie memperkirakan pemerintahan Trump akan lebih fokus pada masalah-masalah dalam negeri AS yang merupakan janji-janji kampanyenya.

Selain itu, jelas dia, untuk masalah luar negeri pemerintahan AS akan berfokus pada Timur Tengah. Dia pun memperkirakan AS akan terus dilibatkan oleh Israel dalam konflik dengan Iran.

ADVERTISEMENT

"Membangun kerja sama dengan AS secara ideal baik, tetapi apakah kita siap untuk mendapatkan keuntungan dari kerja sama itu," katanya.

Suzie menjelaskan hubungan Indonesia dengan Tiongkok saat ini sangat erat. Meski demikian, ia berpendapat Indonesia jangan berharap terlalu tinggi terhadap pemerintahan Trump.

Sementara itu Dosen Hubungan Internasional Universitas Islam Internasional Indonesia Moch Faisal Karim mengungkapkan pada pemilihan kali ini, Trump mendapat mandat yang kuat dari rakyat AS karena memenangi electoral vote sekaligus popular vote.

"Apalagi di Kongres dan Senat juga dikuasai oleh Partai Republik, yang akan mempermudah pemerintahan Trump dalam menerapkan sejumlah kebijakan," ucapnya.

Menurut Faisal, penerapan kebijakan tarif terhadap sejumlah barang impor di AS akan berdampak pada produk-produk ekspor dari Indonesia. Selain itu, kebijakan tersebut juga akan berdampak pada relokasi sejumlah pabrik yang menghasilkan berbagai produk dari Tiongkok.

"Kondisi ini bisa membuka peluang bagi Indonesia mendapatkan limpahan permintaan produk yang biasa dipasok dari Tiongkok," jelasnya.

Meski begitu, Faisal menyarankan agar Indonesia tetap berhati-hati dalam menyikapi kebijakan tarif AS yang berpotensi menciptakan volatilitas pada sektor perdagangan. Menurutnya, Indonesia harus mampu meningkatkan investasi asing langsung di dalam negeri.

"Selain itu fleksibilitas dalam membangun hubungan dengan AS dan Tiongkok juga harus dijaga," katanya.

Senada, Ketua Bidang Ekonomi, DPP Partai NasDem Millie Lukito mengungkapkan belajar dari kepemimpinan Trump sebelumnya, sulit untuk menebak sepak terjang Trump sebagai Presiden AS pada kesempatan kali ini. Menurutnya, salah satu janji kampanye Trump untuk memangkas pajak perusahaan di AS dapat membuka peluang perusahaan AS melakukan ekspansi ke negara lain.

Millie menjelaskan pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu mengubah tatanan perdagangan global dengan terjadinya disrupsi pada sistem rantai pasok.

"Tiongkok yang perekonomiannya pulih lebih cepat dari hantaman COVID-19, membuat produk-produk Negeri Tirai Bambu itu membanjiri pasar dunia pascapandemi," urainya.

Millie mengungkapkan banyak terjadi ketimpangan arus barang di dunia, di sisi lain pandemi Covid-19 juga mengakselerasi pertumbuhan digitalisasi di berbagai sektor di dunia.

"Apakah kita sudah siap menghadapi perubahan ini," ujar Millie.

"Membangun kerja sama perdagangan secara bilateral merupakan salah satu pilihan untuk mengantisipasi dampak perubahan ekonomi global," sambungnya.

Pada kesempatan itu, wartawan senior Saur Hutabarat berpendapat hal yang harus diperhatikan saat Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS adalah alasan pemerintahan Trump perlu membentuk department of government efficiency yang dipimpin Elon Musk.

Menurut Saur, langkah tersebut kemungkinan untuk mengakhiri kemurahan terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang dinilai tidak efisien. Selain itu, Saur juga menyarankan agar pemerintah tidak terlalu cepat membangun kesepakatan bilateral terkait kawasan yang dipermasalahkan oleh banyak pihak.

"Negara yang terlibat konflik di kawasan Laut China Selatan itu cukup banyak sehingga lebih tepat untuk membangun kerja sama secara multilateral," urainya.

Saur sependapat kesepakatan yang akan dilahirkan pemerintahan Trump akan bersifat transaksional.

"Jadi kalau mereka berpikir mereka dapat apa dalam satu kesepakatan yang dibangun, seharusnya kita juga harus berpikir kita dapat apa," pungkasnya. *

Sebagai informasi, diskusi yang dimoderatori Luthfi Assyaukanie, Ph.D (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) ini menghadirkan Shafiah F. Muhibat (Deputy Executive Director for Research, CSIS) ; Dra. Suzie Sri Suparin S. Sudarman, M.A. (Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia); dan Moch Faisal Karim, Ph.D. (Dosen Hubungan Internasional Universitas Islam Internasional Indonesia) sebagai narasumber. Selain itu, hadir pula Millie Lukito (Ketua Bidang Ekonomi, DPP Partai NasDem), sebagai penanggap.

Simak juga video: Donald Trump: Senang Rasanya Menang

[Gambas:Video 20detik]




(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads