Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana untuk merelokasi daerah terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur. BNPB menyampaikan ada banyak rumah warga yang terdampak akibat erupsi tersebut.
"Kelihatannya pasti ada. Karena level 4 ini ya, kita lihat bahwa banyaknya rumah-rumah masyarakat yang terdampak," kata Sekretaris Utama (Sestama) BNPB, Rustian, di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).
Relokasi itu, kata Rustian, akan dilakukan untuk daerah dengan radius 7 km dari Gunung Lewotobi. Namun Rustian belum dapat memastikan kapan relokasi akan dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya, di dalam radius 7 km, sekarang ini kan tidak boleh ada aktivitas. Jadi artinya, ya itu akan terjadi relokasi-relokasi. Sepanjang, apa namanya, relokasi ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat," ujarnya.
"Artinya, masyarakat yang kita relokasi ini, dipastikan keberlangsungan untuk kehidupannya ke depan," sambung dia.
Sebelumnya, pemerintah memperbarui data korban tewas terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jumlah korban tewas menjadi 9 orang dan 1 orang lainnya kritis.
"Laporan yang kita terima bahwa korban meninggal ada 9, 1 kritis," kata Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube BNPB Indonesia, Selasa (5/11).
Sebelumnya, diinformasikan jumlah korban tewas sebanyak 10 orang. Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, dari 10 korban tersebut, 9 orang meninggal dunia dan 1 dalam proses evakuasi. Namun, saat dievakuasi, korban masih hidup dan kini dalam kondisi kritis.
"Kemarin 10 dengan data 9 MD (meninggal dunia) dan 1 dalam proses evakuasi, nah setelah di evakuasi ternyata 1 orang ini masih hidup dan dalam kondisi kritis. Kita doakan semoga segera membaik," kata Abdul Muhari.
(amw/azh)